Kekuatiran Yang Alkitabiah

Bacaan hari ini: Lukas 12:22-48 | Bacaan setahun: Ulangan 7-8, Yohanes 4


“Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” (Lukas 12:22)

 

Perkataan Tuhan Yesus berbunyi, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan…”, mengandung makna bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mengalami kekuatiran. Kuatir akan hidupnya, kuatir akan kesehariannya, masa depannya, kuatir akan bagaimana penyelesaian dalam permasalahan hidupnya. Kekuatiran hidup di dunia juga dapat menghinggapi orang yang ada di dalam Kristus, sebab kita tidak kebal akan kekuatiran hidup. Ketika hal ini terjadi, senjata yang paling ampuh untuk menghadapi kekuatiran hidup adalah dengan menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan, dengan satu keyakinan bahwa Tuhan juga peduli akan penghidupan di dunia dan Tuhan juga yang akan memelihara kehidupan kita.

Seiring dengan perkataan “Jangan kuatir…” ini, Yesus mengatakan, “Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.” Mencari Kerajaan Allah bukan berarti meninggalkan segala urusan jasmani dalam hidup ini dan tidak mau lagi peduli akan penghidupan di dunia ini. Mencari Kerajaan Allah berarti menempatkan Tuhan sebagai Tuan dalam hidup ini, menyerahkan seluruh hidup dan kekuatiran kepada-Nya.

Mencari Kerajaan Allah berarti menuruti apa yang Tuhan ingin untuk kita kerjakan melalui kehidupan yang sementara ini. Kerinduan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini, sama seperti Doa Bapa Kami yang sering kita ucapkan (Matius 6:9-10), seharusnya menjadi kerinduan setiap kita, sebagai ganti kekuatiran akan hidup ini. Kekuatiran yang Alkitabiah, bukanlah hidup tidak lagi memikiran yang bersifat jasmani dan sementara, tetapi hidup dengan menyerahkan segala kekuatiran kepada Allah dan berpusat kepada kehidupan kekal yang Tuhan sudah janjikan kepada setiap kita, orang yang percaya kepada-Nya. Kekuatiran yang Alkitabiah adalah hidup yang berjuang keras untuk mewujudkan kehendak Allah dalam hidup yang sementara ini, sebagai sebuah pengharapan pasti akan hidup yang kekal dalam Kristus. Apakah yang menjadi kekuatiran dalam hidup Saudara ?

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah artinya kuatir akan hidup ini?
(2) Apakah kekuatiran Saudara membawa Saudara lebih dekat kepada Tuhan, atau justru semakin menjauh dari Tuhan?

Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan, agar di tengah kekuatiran hidup ini, kita makin mengalami dan menyaksikan kebesaran dan kesetiaan Tuhan, melalui penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Sharing Is Caring :