Bacaan hari ini: 2 Timotius 3:1-9 | Bacaan setahun: Kejadian 7-9, Matius 3
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah…” (2 Timotius 3:1-2)
2 Timotius 3:1-9
Keadaan manusia pada akhir zaman
1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,
7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.
Kejadian 7
Air bah
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.”
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Kejadian 8
Air bah surut
1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
2 Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,
3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.
4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
5 Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
7 Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
13 Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
14 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16 “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.”
18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
19 Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu.
20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
Kejadian 9
Perjanjian Allah dengan Nuh
1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
2 Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.
3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
4 Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.
5 Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya.”
8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
9 “Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.”
12 Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”
17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.”
Nuh dan anak-anaknya
18 Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan.
19 Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi.
20 Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
21 Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.
22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
23 Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
24 Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,
25 berkatalah ia: “Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.”
26 Lagi katanya: “Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.
27 Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.”
28 Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.
29 Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati.
Matius 3
Yohanes Pembaptis
1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
2 “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
Yesus dibaptis Yohanes
13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Hari lepas hari, keadaan manusia bukannya makin bertambah baik, tetapi makin banyak tekanan dan tantangan hidup yang harus ia dihadapi. Sehingga manusia menjalani hidupnya tanpa ada standar kebenaran Allah dan makin kehilangan identitas sebagai pengikut Kristus.
Paulus menasihati Timotius yang masih muda akan keadaan manusia yang semakin mencintai dirinya sendiri, hari lepas hari, dan kondisi ini tidak terlepas dari kehidupan jemaat sendiri. Mereka menjalankan ibadahnya tapi mereka tidak sungguh-sungguh mengenal dan melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam hidupnya hari lepas hari. Mereka lebih mengandalkan kekuatan mereka sendiri, lebih percaya kepada kemampuan diri mereka sendiri, kepuasan diri sendiri dan hikmat-hikmat dunia daripada bersandar penuh kepada Tuhan Allah. Mereka sudah tidak lagi menjadi wakil Allah di dunia ini , mereka sesungguhnya telah meninggalkan Tuhan Allah, menjadi batu sandungan bagi orang lain. Amos 5:21-23, “Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkan dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.”
Dengan demikian, kita menyadari bahwa kehidupan ibadah kita tidak terlepas/terintegrasi kuat dengan kehidupan kita hari lepas hari. Apabila kehidupan ibadah kita benar di hadapan Tuhan Allah maka hal itu akan terpancar jelas dalam kehidupan kita di dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dan kesesakan-kesesakan hidup ini, karena kita melaluinya bersama Kristus sehingga Kristus dipermuliakan. Dikatakan Yakobus 1:27, “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”
STUDI PRIBADI : Gambaran apa yang Paulus tunjukkan kepada Timotius tentang manusia di akhir zaman ini?
Berdoalah : Ya BAPA kami yang di Sorga, kepada-MU lah hamba memohon pertolongan Allah Roh Kudus untuk menyertai dan membimbing setiap kami, di dalam kebenaran Firman Tuhan. Amin.