Kaya Di Hadapan Allah

Bacaan hari ini: Lukas 12:1-21 | Bacaan setahun: Ulangan 5-6, Yohanes 3


“Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. (Lukas 12:21)

 

Memiliki banyak harta dan menjadi kaya mungkin adalah dambaan banyak orang, namun tidak semua orang bisa berpikir secara sehat dan sadar bahwa hidup tidaklah bergantung pada banyaknya harta kekayaan. Sekarang ini, begitu banyak orang yang memikirkan bagaimana menjadi kaya, namun di sisi lain, hidup mengabaikan Tuhan.

Lukas 12:13-21 mengisahkan satu perumpamaan yang diberikan oleh Yesus untuk memberikan jawaban atas permintaan seseorang agar Yesus membela dirinya mengenai harta warisan. Perumpamaan mengenai orang kaya yang bodoh; ia menganggap bahwa dengan kekayaan yang ia miliki bisa menjamin hidupnya secara melimpah, ia bodoh karena telah salah menempatkan kekayaan yang ia miliki, bahkan dalam kebodohannya ia tidak lagi menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Oleh karena itu, Yesus secara tegas memperingatkan orang kaya yang bodoh ini bahwa ia akan mati sebelum menggunakan apa yang nantinya akan ia simpan dalam lumbungnya yang besar (ayat 20), dan apa yang ia simpan untuk dirinya sendiri menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang kaya di hadapan Allah (ayat 21), justru sebaliknya ia miskin di hadapan Allah karena apa yang dikumpulkannya tidak berarti apa-apa di hadapan Tuhan.

Melalui Firman Tuhan ini kita bisa belajar untuk mewaspadai agar kita tidak memberhalakan harta kekayaan yang kita punya, karena sekali saja harta dan kekayaan diberi kuasa atas hidup kita, ia akan dengan sangat mudahnya menjadi tuan yang sangat kejam dan akan merampas hidup kita untuk jauh dari Tuhan. Melalui Fiman Tuhan ini juga, kita diingatkan dan diajak untuk menjadi pribadi yang kaya di hadapan Allah karena anugerah- Nya, dengan memuliakan Allah lebih utama dan tidak memiliki mental yang selalu mengumpulkan, tetapi tidak mau membagikan. Saudara sekalian, jadilah penyalur berkat dengan apa yang kita punya dari Tuhan untuk mereka yang membutuhkan.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah Anda mengerti dampaknya jika Anda kaya secara materi dan mengabaikan Tuhan?
(2) Apakah saat ini Anda ingin berkomitmen untuk hidup kaya di hadapan Allah dengan menjadi penyalur berkat bagi sesama?

Berdoalah : Tuhan, ampuni jika kami pernah mengabaikan Engkau, karena kami merasa kaya secara materi dan tidak lagi memerlukan Engaku. Firman-Mu menegur dan mengingatkan kami, terima kasih ya Tuhan, Amin.

Sharing Is Caring :