Katakan Tidak Pada Dosa !

“Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” (1 Yohanes 3:9)



Ayat Lectio Divina: 1 Yohanes 3:5 | Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 3:4-9

Pernahkah Anda melihat seekor kambing melahirkan seekor kucing, atau pohon mangga berbuah jambu, atau benih stroberi bertumbuh dan menghasilkan ceri? Tidak pernah, bahkan tidak mungkin. Benih tertentu pasti melahirkan hewan atau menghasilkan buah yang sama. Kambing pasti melahirkan kambing, mangga pasti membuahkan mangga, dan benih stroberi pasti menghasilkan stroberi; demikian pula seharusnya kehidupan kita.

Dalam suratnya, Yohanes mengingatkan akan karya Kristus yang telah menebus manusia, dan menjadikan mereka yang telah percaya kepada-Nya disebut sebagai anak-anak Allah. Mereka akan mengalami lahir baru dan benih ilahi ada dalam dirinya, sehingga konsekuensi logis yang dihasilkan yaitu ia tidak lagi berbuat dosa, sama seperti Yesus Kristus yang tidak berdosa di dalam diri-Nya (ay. 5). Sebagaimana Kristus adalah kudus dan tidak berdosa, bahkan telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus dosa manusia, maka orang-orang yang telah ditebus dan dilahirbarukan pun harus hidup kudus di hadapan Allah. Apakah artinya manusia tidak bisa lagi berbuat dosa sama sekali? Tentu tidak. Ketika masih hidup di dunia ini, kita masih bergumul dalam kedagingan kita. Namun ketika kita sadar bahwa Kristus yang tidak berdosa itu telah menebus kita, kita telah dilahirbarukan dan benih ilahi itu ada dalam diri kita, maka kita tidak akan lagi menikmati dosa dan perbuatan dosa. Ketika kita berbuat dosa, maka kita akan sungguh-sungguh bertobat dan berjuang untuk hidup kudus di hadapan-Nya. Dalam perjalanan kehidupan ini, kita akan terus berjuang untuk mengatakan tidak pada dosa. Jika kita masih terus hidup menikmati dosa, maka patut dipertanyakan apakah kita sungguh telah dilahirbarukan dan benih ilahi itu ada dalam diri kita?

Dalam menjalani kehidupan tentu banyak tantangan dan godaan yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa. Namun biarlah pengakuan iman di dalam Yesus Kristus dan pertolongan dari Roh Kudus yang ada dalam hati kita terus menolong kita untuk berjuang dalam proses pengudusan yang kita hidupi dan jalani dalam kehidupan ini. Jangan lagi menikmati dosa, sebaliknya bertobatlah dengan sungguh dan kembalilah kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa yang telah Kristus lakukan bagi manusia yang berdosa? Bagaimana seharusnya kehidupan anak-anak Allah yang telah mengalami penebusan Kristus (ay. 6, 9)? Apa tantangan dan godaan terbesar dalam diri Anda untuk jatuh dalam dosa?

Pokok Doa: Berdoalah agar Roh Kudus menuntun dan menguatkan kita untuk terus hidup berjuang mengatakan tidak pada dosa dan terus berjuang untuk hidup kudus di hadapan Allah.

×

1 Yohanes 3 : 5

5 Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.

×

1 Yohanes 3 : 6-9

6 Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

×

1 Yohanes 4 : 13

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

×

1 Yohanes 4 : 12

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :