Kasih Sebagai Modal Untuk Melayani

“Dan ia berkata kepada-Nya: ‘Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Gembalakanlah domba-domba-Ku.’” (Yohanes 21:17b)



Bacaan hari ini: Yohanes 21:15-19 | Bacaan setahun: Yohanes 20-21

Kegagalan yang kita alami, seringkali menjadi “tembok yang sangat tebal” sehingga sulit dihancurkan dalam hidup kita. Hal ini membuat kita mengalami kesulitan untuk bangkit kembali dari kegagalan.

Ketika tiba di darat, murid-murid Tuhan Yesus melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Tuhan Yesus membuat makanan di atas arang api untuk mereka makan. Perjumpaan Petrus dengan Kristus ini terjadi bukan untuk menggali luka Petrus yang telah menyangkal Kristus sebanyak tiga kali. Perjumpaan ini adalah momen ketika Kristus sekali lagi meneguhkan panggilan-Nya terhadap diri Petrus, karena Tuhan tetap mengasihinya dan telah mengampuninya. Karya pengampunan Kristus di atas Salib lah yang memulihkan dan memotivasi Petrus untuk sekali lagi berkomitmen dalam mengasihi Kristus seumur hidupnya. Dari tiga kali pertanyaan Tuhan Yesus kepada Petrus, bahwa apakah Petrus mengasihi Tuhan Yesus atau tidak, kita mendapati bahwa Petrus masih lemah, kurang yakin. Karena semakin lama didesak, jawaban Petrus semakin melemah. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus tidak melanjutkan percakapan dengan meminta bukti, justru Petrus yang memberikan alasan bahwa Tuhan Yesus yang tahu semuanya dan Petrus tidak dapat menyembunyikan apa pun juga. Di sinilah, Tuhan Yesus menguatkan Petrus dengan jawaban, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Tuhan Yesus tahu Petrus mengasihi-Nya, dan Ia sudah mengampuni Petrus. Sebab itu, Petrus didorong untuk memakai hidup dan kesempatan melayani Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh, menggembalakan domba-domba yang Tuhan percayakan.

Setiap kita yang percaya kepada Kristus, pastilah mendapat panggilan pelayanan seperti Petrus; mungkin kita juga pernah gagal seperti Petrus. Tetapi sebagaimana Tuhan telah menerima dan memotivasi Petrus kembali untuk melayani Tuhan dengan setia kembali, maka setiap kita hendaknya juga terus membangun hubungan dengan Tuhan di dalam kasih, dimotivasi dengan kasih, dan melakukan pelayanan dengan kasih. Mari kita belajar setia mengiring Kristus, seperti Petrus setia sampai pada akhirnya.

STUDI PRIBADI: Apa panggilan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita setia menjalaninya? Bila pernah gagal, maukah kita meresponi kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita?

Pokok Doa: Berdoa bagi keluarga yang rentan dengan godaan & mengalami kegagalan, tiap anggotanya hidup bergantung dan mencari Tuhan. Generasi muda mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi.

×

Matius 26 : 33

33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

×

Yohanes 13 : 37

37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

×

Matius 26 : 75

75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :