Jesus Is The Best

Bacaan hari ini: Ibrani 3:1-6 | Bacaan setahun: Keluaran 4-6, Matius 22


“Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya…” (Ibrani 3:5-6)

 

Dalam bagian ini, Penulis Kitab Ibrani membandingkan Yesus dengan Musa. Penulis Ibrani mulai dengan menggaris-bawahi kesetiaan Yesus dan Musa. Penulis Ibrani mengakui bahwa Yesus setia kepada Allah, demikian pula Musa yang “setia dalam segenap rumah-Nya.” Meski demikian, keduanya tetap berbeda dalam derajat. Penulis Ibrani menyatakan bahwa Yesus layak menerima kemuliaan yang lebih besar daripada Musa, sebab Yesus adalah ahli bangunan yang membangun rumah Allah (meski pada akhirnya Allahlah yang membangun segala sesuatu), sementara Musa adalah bagian dari rumah tersebut. Bukan hanya itu, bentuk peran mereka juga berbeda. Musa memang setia dalam rumah Allah, tetapi perannya hanyalah sebatas pelayan. Sedangkan Yesus adalah Anak yang mengepalai rumah Allah. Jadi, Yesus ternyata juga jauh lebih besar daripada Musa.

Melalui dua perbandingan ini, penulis Ibrani hendak menegaskan bahwa Yesus adalah yang terbaik dari segala sesuatu. Tetapi kenapa penulis Ibrani perlu menuliskan hal ini? Salah satu masalah yang dihadapi jemaat penerima surat Ibrani adalah penganiayaan. Penganiayaan ini cukup berat sehingga beberapa orang tergoda untuk beralih kepada Yudaisme, sebab agama ini jauh lebih “aman” ketimbang Kekristenan yang masih dianggap sekte. Orang-orang itu berpikir bahwa Kekristenan dan Yudaisme sebenarnya tidak jauh berbeda, sebab keduanya berakar pada Allah yang sama. Melalui perbandingan ini, penulis Ibrani hendak menegaskan bahwa Kekristenan tidak sama dengan Yudaisme, sebab Yesus jauh lebih besar dari malaikat dan Musa.

Sama seperti Jemaat Ibrani, hari ini kita juga kerapkali menghadapi keadaan yang sama. Dunia kerap menggoda kita untuk meninggalkan Kristus karena berbagai alasan; mungkin itu harta, kenyamanan hidup, karier, atau kesehatan. Dalam keadaan demikian, nasihat penulis Ibrani kiranya terus bergaung dalam hati kita: terguhlah berpegang pada iman, sebab kita sudah memiliki yang terbaik. Ya, Jesus really is the best! 

STUDI PRIBADI : Menurut Penulis Kitab Ibrani, Yesus Kristus lebih besar dari Musa. Tuliskan hal yang menunjukkan bahwa Yesus lebih besar dari Musa!

Pokok Doa : Berdoalah agar gereja tetap dapat dan terus menjadi kesaksian memberitakan Injil dan berbagi kasih dengan masyarakat sekitarnya. 

Sharing Is Caring :