Ingat Sejarah, Ingat Kebesaran Tuhan

Bacaan hari ini: Yesaya 51 | Bacaan setahun: 2 Samuel 21-22, Roma 10

“Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.” (Yesaya 51:2)

 

Ketika nabi Yesaya menuliskan nubuatan ini, ini merupakan sebuah pesan yang sangat penting bagi orang Israel di masa mendatang, karena tidak lama setelah zaman Yesaya, mereka dibuang ke Babel, kerajaan Yehuda hanya tinggal dalam sejarah, kemegahan mereka akan Yerusalem dan Bait Allah akan dihancurkan total; seperti telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (51:17-23).

Apabila bangsa Yehuda mengalami hal demikian, sebagai umat pilihan Allah, imannya pasti terguncang dan banyak pertanyaan akan kebesaran dan kasih setia Tuhan muncul dalam benak orang, misalnya nabi Habakuk. Untuk mengantisipasi hal demikian, maka nabi Yesaya menuliskan fakta-fakta sejarah bangsa Yehuda yang tidak terbantahkan, bahkan diketahui oleh seluruh rakyat mereka. Ini adalah kesaksian hidup dari Bapa dan Ibu Moyang bangsa ini, tentang bagaimana kehidupan mereka, dari tidak ada apa-apa sampai kepada kerajaan Yehuda yang besar pada saat itu.

Yesaya mengingatkan mereka bahwa, bangsa Israel yang walaupun kelihatannya superior dibandingkan dengan bangsa-bangsa kafir, karena mereka mengenal Tuhan Allah yang benar, namun sesungguhnya kejadian itu adalah sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi, namun karena Allah yang mahakuasa, maka sekarang menjadi keturunan yang sangat besar dan diberkati oleh Tuhan. Ini adalah fakta sejarah yang tidak dapat disangkali, dan mereka semua mengetahui hal ini. Allah yang mereka sembah tetap sama dan tidak berubah, baik dalam kuasa-Nya dan dalam kasih setia-Nya. Namun suatu saat nanti terjadi penderitaan hebat, sekalipun Allah tetap berkuasa dan berdaulat atas segala sesuatu.

Belajar dari bagian ini, banyak orang di sekeliling mengalami berbagai pergumulan dan kesulitan, namun mereka tetap mengucap syukur kepada Tuhan Allah, serta memiliki iman yang setia kepada Tuhan. Bukankah ini juga bukti bahwa iman Kristen adalah kebenaran, karena dapat diterima oleh semua orang dalam segala keadaan, bukan hanya pada keadaan atau situasi tertentu.

STUDI PRIBADI :

(1) Pernahkah membaca tokoh-tokoh iman dalam Alkitab yang memperjuangkan imannya ?
(2) Bagaimana menerapkan teladan iman dalam kehidupan kita ?

Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan, dimanapun mereka berada, agar di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan yang dialami, mereka tetap rindu mencari Tuhan, Amin.