Bacaan hari ini: Yeremia 50 | Bacaan setahun: Nehemia 5-6, 2 Tesalonika 3
“Karena murka TUHAN negeri itu tidak akan didiami lagi, sama sekali akan menjadi tempat tandus. Setiap orang yang melewati Babel akan merasa ngeri dan akan bersuit karena pukulan-pukulan yang dideritanya.” (Yeremia 50:13)
Yeremia 50
Mengenai Babel
Nehemia 5
Nehemia memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi
Nehemia 6
Pembangunan tembok diselesaikan
Usaha-usaha membunuh Nehemia
2 Tesalonika 3
Berdoa dan bekerja
Baik Asyur maupun Babel, adalah bangsa yang kuat dan berkuasa pada saat itu. Babel yang sombong dan menakutkan, akan menjadi reruntuhan, sebab TUHAN Allah akan menghukumnya. Babel akan segera meminum cawan murka Tuhan Allah sebab telah menindas orang Israel dan orang Yehuda, umat-Nya. Tertulis, “Firman yang disampaikan TUHAN dengan perantaraan nabi Yeremia mengenai Babel, mengenai negeri orang-orang Kasdim: Beritahukanlah di antara bangsa-bangsa dan kabarkan, naikkanlah panji-panji dan kabarkanlah, jangan sembunyikan, katakanlah: Babel telah direbut, dewa Bel menjadi malu, Merodakh telah terkejut! Berhala-berhalanya menjadi malu, dewa-dewanya yang keji telah terkejut! Maka suatu bangsa maju menyerangnya dari utara, membuat negerinya menjadi tempat tandus; tidak ada lagi yang diam di dalamnya, baik manusia maupun binatang, semuanya lari lenyap” (Yeremia 50:1-3).
Tuhan Allah akan mendatangkan musuh Babel, yaitu bangsa-bangsa dari utara yang datang untuk membinasakan Babel menjadi tempat tandus dan tidak didiami lagi, sehingga terjadi kegemparan bagi penduduk Babel. Ini membuktikan bahwa dahulu Babel merupakan bangsa yang kuat dan juga musuh yang kuat bagi Yehuda, penguasa dunia yang angkuh, namun demikian ia tidaklah dapat melawan rancangan Tuhan Allah. Tidak ada penguasa dunia yang berkuasa sama seperti Tuhan Allah, sehingga bumi mengalami ketenteraman.
Kuasa Tuhan dinyatakan bagi pemulihan Israel karena pertobatan mereka. Sisa Israel akan pulang ke kampung halamannya dan Tuhan tidak lagi mengingat-ingat akan dosa-dosa mereka.
Nubuatan ini memperlihatkan bahwa: (1) Murka Tuhan kepada orang sombong, yang mengganggap remeh dan tidak berkuasanya Tuhan dalam cipataan-Nya. Sebagai akibatnya, bukan kebahagiaan sejati yang didapat, melainkan malapetaka; (2) Belas kasihan Tuhan kepada umat-NYA yang bertobat dengan sungguh-sungguh, Tuhan akan memulihkan keadaannya yang terpuruk kepada kebahagiaan yang sejati.
STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang dinubuatkan Tuhan atas Babel melalui nabi Yeremia ?
(2) Bagaimanakah janji Tuhan bagi Yehuda?
Pokok Doa : Berdoalah bagi bangsa Indonesia agar para pemimpin dapat diberi hikmat dan takut akan Tuhan untuk menjalankan roda pemereintahan dengan adil dan benar, Amin.