Hikmat Mendengarkan & Memberitakan

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 15:22-34 | Bacaan setahun: Ezra 7-8, 1 Tesalonika 4


“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:… Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.” (Kisah Para Rasul 15:28-29)

 

Latar belakang surat ini ditulis dengan jelas, yakni: para rasul, penatua dan jemaat Yerusalem telah mendengar bahwa ada sejumlah orang dari gereja Yerusalem mengganggu iman jemaat Antiokhia dengan pengajaran ataupun kata-kata mereka. Orang-orang Yahudi tersebut tidak mendapatkan otoritas apapun dari gereja Yerusalem untuk menyebarkan pengajaran kepada jemaat Antiokhia. Pengajaran sejumlah orang Yahudi ini berhasil menggoyangkan hati jemaat dan menggelisahkan jiwa mereka. Gereja Yerusalem memperlihatkan betapa seriusnya perhatian mereka terhadap masalah yang dialami jemaat Antiokhia, dengan cara mengutus Paulus, Barnabas, Barsabas dan Silas untuk membacakan langsung surat ini dan mendampingi jemaat dengan nasihat-nasihat yang menghibur hati.

Jika berkaca dengan situasi masa ini, terutama dalam pandemi Covid-19, kita pun dapat mengakses pengajaran Kristen yang begitu beragam. Bahkan, tanpa kita perlu mencaripun, ada banyak rekan atau keluarga yang mengirimkan artikel atau video pengajaran untuk kita simak. Tidak sedikit artikel atau video yang disebarkan secara luas dapat mempengaruhi iman kita, baik itu secara positif atau negatif.

Dari pembacaan hari ini, kita diajarkan untuk mawas diri dan memiliki filter untuk setiap pengajaran atau berita yang kita simak, agar iman kita tidak mudah diruntuhkan atau digelisahkan oleh pengajaran atau berita yang tidak bertanggung jawab. Selain berhikmat dalam menyimak sesuatu, kita juga perlu untuk berhikmat dalam membagikan pengajaran atau berita kepada orang lain. Ingatlah, kita tidak pernah tahu berapa besar dampak yang terjadi pada penerima berita kita. Marilah, pada masa seperti ini kita menjadi penghibur dan penguat bagi sesama kita. Teruntuk para hamba Tuhan, kita diingatkan sekali lagi untuk berhikmat dan terus berjaga-jaga dalam berbicara atau menyampaikan pengajaran bagi jemaat Tuhan. Jangan kita menjadi seperti orang-orang yang dikecam gereja Yerusalem, yang dijumpai sebagai pengajar yang menggelisahkan dan meresahkan jiwa jemaat Tuhan. Amin.

STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah kita membagi pengajaran Kristen/berita yang bertanggung jawab?
(2) Bagaimana kita memfilter pengajaran Kristen yang membangun diri sendiri?

Berdoalah: Tolonglah kami Tuhan, umat-Mu, agar dapat hidup memuliakan- Mu dengan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kami melalui kata-kata yang menghibur dan menguatkan mereka, Amin. 

Sharing Is Caring :