Hiduplah Dalam Kebenaran

Bacaan hari ini: Wahyu 19:4-10 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 13-14, Efesus 3



“Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!” (Wahyu 19:5)

 

Ada satu sukacita ketika hakim memutuskan bersalah dan menjatuhi hukuman mati bagi terdakwa dalam sebuah kasus pembunuhan. Terlebih lagi, pihak keluarga korban. Keluarga korban pasti akan bersukacita menyambut putusan hakim yang telah menjatuhi hukuman bagi terdakwa. Hal ini menunjukkan keadilan telah ditegakkan.

Begitu pula yang terjadi pada bacaan kita hari ini. Ada sukacita besar di surga tatkala Allah telah mengalahkan dan menghukum pelacur besar itu (Lih. ay. 2) dimana Tuhan telah membalaskan darah para martir. Tentu saja yang dimaksud “pelacur besar” di sini bukanlah secara harafiah, melainkan adalah suatu simbol bagi kerajaan atau bangsa atau orang yang melawan Allah. Mereka yang melawan Allah merupakan musuh Allah dan tentu saja para musuh Allah ini telah berbuat tidak adil dalam kasus para martir. Itulah sebabnya ketika Allah menghakimi musuh-Nya, ada sukacita yang begitu besar di surga, terlebih lagi jiwa dari para martir (Band. Why. 6:10). Tidak hanya surga dan jiwa para martir yang bersukacita, bahkan ada terdengar bahwa semua hamba Allah, yakni semua orang yang percaya pada Allah untuk memuji Allah (19:5). Semua orang yang takut akan Allah, baik besar maupun kecil, semuanya diajak memuji Allah atas keadilan-Nya. Hal yang serupa pernah Tuhan Yesus katakan dalam khotbah-Nya di bukit mengenai ucapan bahagia, yang salah satunya berbunyi, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat. 5:10).

Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita bahwa akan ada sukacita besar di sorga tatkala Tuhan menyatakan keadilan-Nya dengan menjatuhi hukuman bagi orang fasik. Itulah sebabnya kita jangan iri hati melihat orang fasik yang kelihatan hidup enak tanpa mendapat hukuman apa-apa. Sebab sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan hukuman bagi mereka. Justru kita sebagai hamba-Nya, harus senantiasa hidup dalam kebenaran. Tidak takut untuk terus memberitakan kabar baik keselamatan Tuhan walaupun harus menghadapi penganiayaan.

STUDI PRIBADI : Teruslah hidup dalam kebenaran Allah. Jangan takut akan penganiayaan oleh sebab kebenaran. Beritakanlah terus kabar baik kepada orang yang belum percaya.

Pokok Doa : Berdoalah kepada Allah agar kita dimampukan untuk terus hidup dalam kebenaran. Juga kiranya Tuhan yang memberi kita keberanian untuk terus memberitakan kabar baik Kristus kepada orang yang belum percaya.

Sharing Is Caring :