Hiburkanlah Seorang Akan Yang Lain

Bacaan hari ini: 1 Tesalonika 4:13-18 | Bacaan setahun: Hosea 1-3


“Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” (1 Tesalonika 4:18)

 

Paulus menyampaikan penghiburan bagi jemaat Tesalonika terkait orang-orang yang meninggal. Paulus menjelaskan, bahwa saudara- saudara seiman yang telah meninggal, sesungguhnya roh mereka telah dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Kristus (ay.14), sedangkan tubuh mereka akan dibangkitkan untuk menyongsong kedatangan Tuhan yang kedua kalinya di angkasa (ay. 16). Lalu meraka akan berada bersama- sama dengan Tuhan dalam kerajaan-Nya untuk selama-lamanya (ay. 17). Alangkah bahagianya mereka sebagai orang-orang percaya, karena kelak mereka akan berkumpul kembali, dan bahkan akan bersama-sama dengan Allah di dalam kerajaan-Nya untuk selama-lamanya.

Hal ini merupakan sebuah pengharapan yang menghiburkan dan juga menguatkan mereka yang telah ditinggalkan oleh saudara-saudara mereka yang telah meninggal. Karena saat tiba waktunya nanti, setiap orang percaya akan bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu, janganlah kita tidak berpengharapan karena Kristus telah menyatakannya melalui kebangkitan-Nya. Sebaliknya, hendaklah bersukacita dan bersyukur atas pengharapan yang Allah berikan kepada setiap orang percaya.

Apa yang Paulus jelaskan ini bukan hanya berlaku bagi orang-orang percaya di Tesalonika saja, tetapi juga bagi kita semua, orang-orang yang percaya kepada Kristus. Setiap kita yang telah percaya kepada Kristus, ada pengharapan setelah kematian. Di mana setiap orang percaya yang telah meninggal, pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya nanti akan dibangkitkan oleh Kristus. Lalu kita semua akan bersama-sama dengan Kristus di dalam kerajaan-Nya untuk selama-lamanya. Inilah sukacita pengharapan kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus. Apabila di antara keluarga kita ada yang masih belum percaya, marilah kita beritakan Injil Kristus kepada mereka, agar mereka juga boleh percaya dan memperoleh pengharapan ini. Jika mereka semua sudah percaya, kiranya kita saling menghibur dan menguatkan untuk tetap setia di dalam iman dan pengharapan yang Tuhan berikan ini.

STUDI PRIBADI: Mengapa Paulus menasihati dan menghibur jemaat di Tesalonika terkait dengan orang-orang yang meninggal? Apakah alasannya?

Berdoalah : Tuhan Yesus, hiburkan saudara-saudara kami ketika mengalami dukacita, agar mereka tetap kuat menjalani kehidupan yang penuh dengan pergumulan berat, Amin.

Sharing Is Caring :