“Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” (Mazmur 150:6)
Pembahasan: Mazmur 150:6 | Ayat Bacaan: Mazmur 150:1-6
Mazmur 150 : 1-6
Haleluya
150:1-6
1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Ketika membaca kitab Mazmur, kita seperti diajak untuk kembali ke masa lampau ketika bangsa Israel hidup. Melalui Mazmur, kita bisa melihat kehidupan dan pergumulan bangsa Israel melalui doa dan puji-pujian yang ada. Menariknya, sekalipun zaman telah berganti, setiap kata-kata yang ada di dalam kitab Mazmur masih sangat relevan dengan kehidupan setiap kita.
Mazmur 1 membuka kitab Mazmur dengan keyakinan bahwa saat kita merenungkan dan melakukan firman Tuhan, hidup kita akan berbahagia (Mzm. 1:1) dan menghasilkan buah (Mzm. 1:3). Selanjutnya, pemazmur mencatat doa dan nyanyian yang mereka naikkan kepada Tuhan dalam setiap musim kehidupan mereka. Dan di akhir dari semua itu, pemazmur, dalam Mazmur 150, mengajak seluruh pembacanya untuk bersama-sama memuji dan memuliakan Tuhan. Pujian bagi Tuhan bisa dinaikkan dengan berbagai cara, bisa melalui permainan alat musik, tarian, atau bahkan yang paling sederhana, suara kita.
Tidak masalah bagaimana cara kita memuji Tuhan; yang terpenting adalah ketika memuji Tuhan, kita tahu alasan kita memuji Tuhan. Alasan kita memuji Tuhan seharusnya adalah karena kita tahu bahwa Allah adalah Allah yang perkasa dan hebat (Mzm. 150:2), yang layak menerima segala sembah dan pujian kita. Pujian kita kepada Tuhan tidak boleh didasarkan kepada diri kita sendiri, melainkan kepada Allah. Hanya ketika kita fokus memandang kepada Allah, kita bisa terus-menerus kagum dan memuji Dia, bahkan ketika musim kehidupan kita sedang tidak baik-baik saja.
Seperti layaknya pemazmur yang mengalami jatuh bangun sepanjang kitab Mazmur, tapi tetap mengakhirinya dengan memuji dan memuliakan Tuhan. Demikianlah juga seharusnya yang kita lakukan. Dalam musim kehidupan seperti apa pun, kita pun harus tetap memuji Tuhan. Di tengah pergumulan berat yang mungkin sedang kita alami, mari kita mau belajar untuk fokus kepada Tuhan. Tuhan yang Mahakuasa, Tuhan yang setia, dan Tuhan yang selalu merancangkan yang terbaik bagi setiap kita.
STUDI PRIBADI: Apakah yang menghambat kita untuk selalu memuji Tuhan? Bagaimana caranya kita dapat memuji Tuhan setiap saat?
Pokok Doa: Berdoa agar orang Kristen yang mengalami penganiayaan tetap bisa memuji Tuhan dalam kondisi yang sulit. Bagi para pengungsi akibat peperangan atau bencana alam, mereka juga menikmati pertolongan Tuhan.
Mazmur 150 : 1-6
Haleluya
150:1-6
1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Mazmur 1 : 1-6
Jalan orang benar dan jalan orang fasik
1:1-6
1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Mazmur 1 : 1
1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Mazmur 1 : 3
3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Mazmur 150 : 2
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Mazmur 90 : 11
11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
Mazmur 88 : 7-8
6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
Mazmur 88 : 9a
8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,
Mazmur 88 : 9b
8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
Mazmur 88 : 14
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
Mazmur 88 : 16
15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
Mazmur 88 : 17-18
16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
Mazmur 88 : 19
18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.
Mazmur 88 : 2, 10
1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
Mazmur 88 : 14-15
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?