Gog Dan Magog

Bacaan hari ini: Wahyu 20:7-10 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 21-22, Filipi 1


“Dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.” (Wahyu 20:8)

 

Gog dan Magog merupakan nama-nama yang diambil dari nubuat Yehezkiel (38-39), melambangkan kekuasaan yang meninggikan diri melawan Yang Mahakuasa, dan yang dikalahkan-Nya. Dengan menggunakan nama-nama itu, penglihatan ini langsung menyatakan bahwa usaha bangsa-bangsa itu percuma dan akan gagal. Setelah Iblis mengalami kebebasan (ay. 7), ia mengumpulkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog. Tujuannya untuk berperang meruntuhkan “pemerintahan” orang-orang kudus. Namun usaha untuk menjatuhkan ini akan gagal, dan orang-orang kudus akan terus memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya (22:5).

Sekalipun jumlah mereka sama dengan banyaknya jumlah pasir di laut, pimpinan Tuhan bagi orang-orang kudus akan tetap ada. Seperti yang kita ketahui, jumlah seperti pasir di laut adalah satu ungkapan yang dalam Perjanjian Lama dipakai terutama untuk menggambarkan jumlah umat Tuhan. Kadang, istilah ini juga digunakan untuk menekankan kumpulan musuh yang besar. Sebagai contoh dalam 1 Samuel 13:5a, adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut (bdk. Yos. 11:4). “Jumlah musuh yang besar” ini mengajarkan kita bahwa kita tidak akan mampu melawan semua musuh tanpa pertolongan Tuhan.

Umumnya, seseorang akan mengalami ketakutan ketika menghadapi sebuah pertandingan atau peperangan rohani, apalagi diikuti dengan ketangguhan dan kekuatan lawan yang melebihi kekuatannya. Situasi dan keadaan buruk kapanpun dapat datang dalam hidup kita karena hal ini tidak bisa kita prediksi bahkan tidak dapat dihindari. Di sini kita perlu belajar bersandar dan percaya kepada pertolongan Tuhan atas segala ketakutan kita. Oleh karena itu, tentunya sebagai orang-orang pilihan yang menerima kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus, kita harus bertekad untuk berani melewati semua tantangan dan rintangan bersama dengan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Hal-hal apa yang paling membuat Anda takut? Pernahkah kita berpegang teguh pada janji-Nya bahwa Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita berjalan sendiri?

Berdoalah: Bapa yang baik, ajarlah tiap kami untuk berani melewati semua rintangan bersama dengan Engkau yang adalah satu-satunya sumber kekuatan kami, Amin.

Sharing Is Caring :