“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” (Yesaya 40:28)
Pembahasan: Yesaya 40:28 | Ayat Bacaan: Yesaya 40:18-31
Yesaya 40 : 18-31
18 Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
19 Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
20 Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.
21 Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
22 Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
23 Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
24 Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.
25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?”
28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kadang kala kita terjebak untuk menempatkan Allah sebagai pemberi segala yang kita inginkan dan hanya berfokus kepada pemberian-Nya bukan Sang Pemberi, sehingga melupakan pribadi dan posisi Allah yang sebenarnya. Nabi Yesaya sedang menegur Israel yang mengeluh seolah-olah Tuhan tidak mempedulikan mereka, “Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?” (ayat 21). Kekekalan Allah ini berkebalikan dengan natur manusia yang fana dan terbatas. Allah yang kekal ini mengatur segala sesuatu bukan hanya untuk sejangka waktu tertentu, melainkan dari kekekalan hingga kekekalan. Dia adalah Allah yang berkuasa atas sejarah manusia. Umat Israel dan kita perlu memahami bahwa kadang penyelesaian Allah bukanlah penyelesaian yang cepat sebagaimana yang manusia inginkan.
Nabi Yesaya juga menyatakan bahwa Allah kita adalah Allah Pencipta seluruh dunia, tidak terbatas hanya pada lokal atau wilayah tertentu saja. Ia tidak pernah menjadi lelah atau pun lesu untuk memelihara ciptaan-Nya dan berkuasa atas semua bangsa. Tentu saja, umat Israel mengetahui hal ini, namun mereka sering membatasi keadilan dan kebenaran Allah bersifat lokal, untuk kepentingan diri mereka saja. Allah memiliki pengertian yang utuh, sempurna, melampaui kemampuan kita untuk memahaminya. Maka kita tidak bisa mengukur Allah hanya berdasarkan apa yang kita alami saja, melainkan juga berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
Bagaimanakah seharusnya umat Israel dan kita merespons Allah yang demikian? Nabi Yesaya menyampaikan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru” (ay. 31). Kata “menantikan Tuhan” berarti juga “melekat kepada Tuhan” dengan cara memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan sehingga kita bisa memahami kehendak-Nya dan menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Tuhan berjanji: setiap orang yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru (ay. 31). Kiranya Tuhan menolong kita untuk mempercayai-Nya dengan benar dan bersedia untuk menantikan Dia.
STUDI PRIBADI: Apa yang membuat seseorang sulit menantikan Tuhan? Bagaimana kita dapat mempercayakan hidup kepada Tuhan, Allah Pencipta dan Allah yang kekal itu?
Pokok Doa: Doakanlah bagi setiap jemaat yang sedang bergumul dengan kesulitan pekerjaan maupun pergumulan hidup sehari-hari agar tetap belajar mempercayai Tuhan dan menantikan Tuhan.
Yesaya 40 : 21
21 Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
Yesaya 40 : 31
31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Pengkhotbah 2 : 26
26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Yohanes 10 : 10
10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah.
Mazmur 150 : 2
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Mazmur 90 : 11
11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
Mazmur 88 : 7-8
6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
Mazmur 88 : 9a
8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,
Mazmur 88 : 9b
8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
Mazmur 88 : 14
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
Mazmur 88 : 16
15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
Mazmur 88 : 17-18
16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
Mazmur 88 : 19
18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.
Mazmur 88 : 2, 10
1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
Mazmur 88 : 14-15
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?