“Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya Tuhan Allahku, supaya mereka jangan bersukacita atasku!” (Mazmur 35:24)
Bacaan hari ini: Mazmur 35:1-28 | Bacaan setahun: Mazmur 35
Mazmur 35 : 1-28
Doa minta tolong terhadap musuh
1 Dari Daud. Berbantahlah, TUHAN, melawan orang yang berbantah dengan aku, berperanglah melawan orang yang berperang melawan aku!
2 Peganglah perisai dan utar-utar, bangunlah menolong aku,
3 cabutlah tombak dan kapak menghadapi orang-orang yang mengejar aku; katakanlah kepada jiwaku: “Akulah keselamatanmu!”
4 Biarlah mendapat malu dan kena noda, orang-orang yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan tersipu-sipu orang-orang yang merancang kecelakaanku!
5 Biarlah mereka seperti sekam dibawa angin, didorong Malaikat TUHAN;
6 biarlah jalan mereka gelap dan licin, dan Malaikat TUHAN mengejar mereka!
7 Karena tanpa alasan mereka memasang jaring terhadap aku, tanpa alasan mereka menggali pelubang untuk nyawaku.
8 Biarlah kebinasaan mendatangi dia dengan tidak disangka-sangka, jerat yang dipasangnya, biarlah menangkap dia sendiri, biarlah ia jatuh dan musnah!
9 Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari pada-Nya;
10 segala tulangku berkata: “Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?”
11 Saksi-saksi yang gemar kekerasan bangkit berdiri, apa yang tidak kuketahui, itulah yang mereka tuntut dari padaku.
12 Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; perasaan bulus mencekam aku.
13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
14 seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.
15 Tetapi ketika aku tersandung jatuh, bersukacitalah mereka dan berkerumun, berkerumun melawan aku; orang-orang asing yang tidak kukenal menista aku dengan tidak henti-hentinya;
16 dengan fasik mereka mengolok-olok terus, menggertakkan giginya terhadap aku.
17 Sampai berapa lama, Tuhan, Engkau memandangi saja? Selamatkanlah jiwaku dari perusakan mereka, nyawaku dari singa-singa muda!
18 Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau.
19 Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.
20 Karena mereka tidak membicarakan damai, dan terhadap orang-orang yang rukun di negeri mereka merancangkan penipuan,
21 mereka membuka mulutnya lebar-lebar terhadap aku dan berkata: “Syukur, syukur, mata kami telah melihatnya!”
22 Engkau telah melihatnya, TUHAN, janganlah berdiam diri, ya Tuhan, janganlah jauh dari padaku!
23 Terjagalah dan bangunlah membela hakku, membela perkaraku, ya Allahku dan Tuhanku!
24 Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya TUHAN Allahku, supaya mereka jangan bersukacita atasku!
25 Janganlah mereka berkata dalam hatinya: “Syukur, itulah keinginan kami!” Dan janganlah mereka berkata: “Kami telah menelannya!”
26 Biarlah bersama-sama mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang bersukacita atas kemalanganku; biarlah berpakaian malu dan noda orang-orang yang membesarkan dirinya terhadap aku!
27 Biarlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat aku dibenarkan! Biarlah mereka tetap berkata: “TUHAN itu besar, Dia menginginkan keselamatan hamba-Nya!”
28 Dan lidahku akan menyebut-nyebut keadilan-Mu, memuji-muji Engkau sepanjang hari.
Sebelum menjadi raja, banyak musuh menginginkan kematian Daud. Orang Filistin, Saul, Doeg orang Edom, dan juga kota-kota yang penduduknya pernah ditolong Daud (1Sam. 23). Padahal, sewaktu masih menjadi orang kepercayaan Saul, Daud selalu berbuat baik kepada semua prajurit dan rakyat Israel. Namun, tidak ada yang berani membela Daud, melainkan turut mencari keberadaan Daud untuk diserahkan kepada Saul. Daud tentu sangat berdukacita karena hal ini.
Tidak heran dalam pembukaan Mazmur 35 ini, Daud banyak meminta keadilan Tuhan, agar Tuhan bertindak baginya seperti yang didoakannya. Daud ingin supaya Tuhan segera datang untuk menghakimi orang-orang telah ‘mengkhianati’ kebaikan hatinya. Dulu, detika mereka susah, Daud turut berduka bersama-sama mereka, juga ketika mereka membutuhkan sesuatu, Daud juga selalu ada bersama dengan mereka. Tetapi sekarang, mereka menertawai, mempermainkan, serta menginginkan kematiannya. Hati Daud menjadi panas, pelbagai macam doa kutukan dan pembalasan pun diucapkan Daud dengan jujur di hadapan Tuhan. Namun demikian, di tengah-tengah Mazmur ini ada sebuah perubahan besar, yaitu ketika Daud mengakui bahwa keselamatan hanya dari Tuhan (ayat 9) dan Daud tetap dengan setia memuji Tuhan dalam segala hal (ayat 18). Daud sadar bahwa Tuhan memiliki cara-Nya sendiri untuk bertindak, entah membalas mereka pada saat itu atau di kemudian hari. Sikap Daud yang benar adalah memuji Tuhan atas keyakinan imannya terhadap Tuhan bahwa dia akan menunggu waktu Tuhan, bukan menuntut Tuhan bertindak sesuai keinginannya.
Sebagai orang percaya, kita pun bisa mengalami penderitaan kerena kejahatan orang lain. Saat itu, kita pun ingin agar Tuhan segera bertindak membela kita, tapi kita tidak berhak meminta supaya Tuhan melakukannya seperti yang kita kehendaki. Melainkan kita tetap percaya bahwa Tuhan Allah akan menghakimi setiap manusia sesuai dengan kesalahan mereka. Sikap kita adalah percaya, memuji Tuhan, serta menantikan Tuhan dengan setia. Amin.
STUDI PRIBADI: Pernahkah Anda mengalami ketidakadilan yang membuat Anda bertanya kepada Allah? Apa Anda mendapatkan jawaban Tuhan? Bagaimana Anda menjalaninya?
Pokok Doa: Apabila masih ada sakit hati atau kebencian karena perlakukan orang lain terhadap Anda, berdoalah kepada Allah, agar Allah memberikan kelembutan hati untuk mengetahui apa yang dikehendaki-Nya bagi Anda.