Di Balik Kesulitan Hidup

Bacaan hari ini: Lukas 7:1-17 | Bacaan setahun: Bilangan 9-10, Lukas 11


“Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.” (Lukas 7:16)

 

Dalam pembacaan kita hari ini, ada dua kisah penyembuhan yang Tuhan Yesus lakukan dengan cara dan tujuan yang berbeda. Dalam penyembuhan hamba seorang perwira, Yesus menyembuhkannya hanya dengan kata-kata, tanpa bertemu hamba yang sedang sakit itu. Penyembuhan dalam kisah ini bertujuan untuk dua hal: pertama, untuk Yesus menunjukkan kuasa mesianik-Nya yang mampu memberikan kesembuhan; dan kedua, untuk menjadi kesaksian bagi para murid, bahwa ada iman dari seseorang yang bukan Israel, bahkan imannya lebih besar dari orang-orang Israel,—termasuk para murid sekalipun.

Sedangkan mukjizat Yesus membangkitkan anak laki-laki yang sudah meninggal, memiliki tujuan sama, yaitu untuk menunjukkan kemesiasan Yesus dan menjadi kesaksian bagi para murid, serta orang banyak. Tetapi bedanya, dalam mukjizat bangkitnya anak laki-laki dari kematian, bertujuan untuk membawa orang banyak menyadari dan memuliakan identitas Yesus sebagai utusan sorgawi yang dijanjikan Allah untuk melawat umat-Nya.

Dari dua mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus ini, ada suatu fakta yang kita temukan, yaitu: 1) Tuhan Yesus melakukan mukjizat bagi semua orang, bahkan bagi mereka yang belum mengenal pribadi-Nya dan kuasa- Nya; 2) Tuhan Yesus melakukan mukjizat berdasarkan belas kasihan-Nya, bukan bergantung pada permintaan seseorang.

Allah seperti inilah Allah kita. Allah yang mengizinkan terjadinya segala kesulitan hidup, baik itu sakit-penyakit, dukacita, atau problema kehidupan untuk tujuan-tujuan mulia dari Allah. Dari semua itu, Tuhan ingin kita bisa mengenal pribadi-Nya lebih lagi, agar kita tidak lagi mengenal Tuhan dari perkataan orang lain, tapi dengan mata kita sendiri (Ayb. 42:5). Allah juga ingin memakai segala kesulitan hidup kita untuk menjadi kesaksian bagi orang banyak bagaimana Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, Allah yang penuh belas kasihan, dan Allah yang menunjukkan kuasa-Nya tepat pada waktu-Nya.

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana respons Anda terhadap Allah pada saat Allah mengizinkan berbagai kesulitan hidup terjadi dalam hidup Anda?
(2) Apakah setelah melewati berbagai kesulitan hidup itu, Anda dapat melihat rancangan Allah yang indah?

Berdoalah : Tuhan Yesus, tolonglah dan mampukanlah kami untuk melewati berbagai pergumulan hidup kami dengan senantiasa mengandalkan Engkau dan menantikan uluran tangan-Mu.

Sharing Is Caring :