Bukan Umat-Ku

“Lalu berfirmanlah Ia: Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.” (Hosea 1:9)



Bacaan hari ini: Hosea 1:2-9 | Bacaan setahun: Hosea 1

Membaca kitab Hosea muncul pertanyaan, mengapa Tuhan memerintahkan Hosea mengawini perempuan sundal. Aneh rasanya, bukan? Seorang nabi diperintahkan melakukan hal ini? Untuk memahami tindakan ini, kita perlu mengetahui latar belakang pelayanan dan maksud perintah Tuhan ini.

Hosea disebut sebagai nabi “ranjang kematian” karena ia adalah nabi terakhir yang bernubuat sebelum kerajaan utara jatuh ke tangan Asyur (sekitar 722 SM). Pelayanannya mengikuti zaman keemasan kerajaan Israel Utara, dengan kedamaian dan kemakmuran yang belum pernah ada sejak zaman Salomo. Ironisnya, kemakmuran tersebut membuat mereka mengalami kerusakan moral, dan Israel meninggalkan Tuhan dengan menyembah berhala. Karena itu, Tuhan memerintahkan Hosea menikahi seorang “perempuan sundal” (1:2), yang adalah istrinya sendiri, yang telah jatuh pada prostitusi. Istri Hosea yang tidak setia ini kemudian menjadi gambaran tentang Israel yang tidak setia di hadapan Tuhan. Melalui situasi kehidupan perkawinan Hosea dan Gomer, istri yang tidak setia, Hosea dipanggil untuk menjelaskan keluhan Tuhan pada Israel dan memperingatkan tentang hukuman yang akan datang kepada mereka, kecuali mereka kembali kepada Tuhan dan setia pada-Nya. Dengan kata lain, kitab Hosea sesungguhnya menunjukkan kedalaman kasih Tuhan bagi umat-Nya.

Di pasal pertama ini kita menjumpai bahwa Tuhan telah mengeluhkan sikap Israel yang tidak setia dan tidak akan memandang mereka sebagai umat-Nya apabila mereka tidak berbalik dan bertobat kepada-Nya. Melalui kelahiran anak Hosea dari Gomer bernama “Yizreel, Lo-Ruhama, dan Lo Ami,” Tuhan telah menyatakan hukuman-Nya terhadap kerajaan Israel. Mereka akan kalah dalam pertempuran (ay. 4-5). Tuhan tidak menyayangi mereka lagi, tapi akan menyayangi kerajaan Yehuda (ay. 6-7), dan mereka juga tidak akan dianggap umat Tuhan lagi (ay. 8-9). Semua ini mengajarkan kepada kita, agar kita menghargai kekudusan dan kasih-Nya. Mari kita setia kepada Tuhan dan tidak mendua hati.

STUDI PRIBADI: Menurut kita, apa alasan di balik Tuhan menghukum bangsa Israel? Apa kehendak Tuhan dari bangsa Israel melalui contoh kehidupan perkawinan Hosea & Gomer?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar mereka setia dan hidup takut akan Tuhan. Berdoa agar mereka selalu mengutamakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya.

×

Hosea 1 : 2

2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."

×

Hosea 1 : 4-5

4 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.

5 Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel."

×

Hosea 1 : 6-7

6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.

7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."

×

Hosea 1 : 8-9

8 Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.

9 Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."

Sharing Is Caring :