Bertumbuh Dalam Allah

“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.” (1:5-7)



Bacaan hari ini: 2 Petrus 1:3-15 | Bacaan setahun: 2 Petrus 1-2

Pada umumnya makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dalam kehidupan kekristenan, pertumbuhan bukan hanya berlaku untuk hal-hal jasmani, namun juga berkaitan dengan hal rohani. Pertumbuhan rohani dimulai ketika seseorang mengalami kelahiran baru dan berlanjut dalam proses pertumbuhan seumur hidup. Pertumbuhan rohani mengacu pada kualitas pengenalan seseorang akan Allah dan terekspresi melalui kehidupan sehari-hari.

Pengalaman kelahiran baru adalah sepenuhnya merupakan anugerah Allah. Di sisi lain, pertumbuhan rohani merupakan proses yang merupakan anugerah Allah dan sekaligus membutuhkan disiplin atau upaya dari orang percaya untuk mengalami pertumbuhan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan rohani adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terjadi secara pasif. Orang percaya perlu belajar mengenal kehendak Allah dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rasul Petrus menyatakan bahwa setiap orang percaya perlu menambahkan kepada iman, kebajikan atau nilai-nilai yang baik. Kemudian kepada kebajikan perlu ditambahkan pengetahuan, penguasaaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih kepada saudara-saudara. Dan sebagai bagian akhirnya, perlu ditambahkan kasih akan semua orang. Kasih kepada saudara dan orang lain ditempatkan di bagian akhir sehingga kasih bukanlah sesuatu yang dikerjakan secara sembarangan, namun berlandaskan iman kepada Allah, nilai-nilai kebaikan Allah, dengan pengetahuan yang baik, penguasaan diri, ketekunan, dan kesalehan. Kasih ini tidak dikendalikan oleh kemampuan manusiawi atau mood kita sendiri, melainkan berlandaskan pada pertumbuhan rohani kita di dalam Allah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertumbuhan rohani terjadi di dalam anugerah Allah, yang diawali dengan iman kepada Allah dan dilanjutkan dengan serangkaian proses pertumbuhan untuk semakin serupa dengan Allah. Keserupaan dengan Allah terlihat secara jelas melalui tindakan kita yang mewujudkan kasih Allah. Selamat bertumbuh. Kiranya Tuhan menolong kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita dapat mengalami pertumbuhan iman? Hal-hal apa yang masih perlu Anda kembangkan sebagai perwujudan pertumbuhan iman tersebut?

Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan memberikan kerinduan kepada Anda untuk bertumbuh dan pertolongan untuk menjalani proses yang diperlukan.

×

Roma 8 : 35-39

35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

×

1 Petrus 5 : 1

1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

×

1 Petrus 2 : 9

9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

×

1 Petrus 2 : 10

10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

×

Ibrani 7 : 1-16

1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Kristus adalah Imam yang lebih tinggi dari pada Harun

11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?

12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.

13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.

14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.

15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,

16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.

×

Ibrani 1 : 4

4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

×

Keluaran 6 : 5-7

5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.

6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

×

Keluaran 20 : 1-2

1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

×

Ibrani 8 : 2

2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

×

Mazmur 110 : 4

4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Sharing Is Caring :