Bersyukur Dan Damai Sejahtera

Bacaan hari ini: Filipi 4:4-9 | Bacaan setahun: Yeremia 51-52



“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapa syukur.” (Filipi 4:6)

Kitab Filipi dikenal dengan kitab sukacita, ada empat belas kali kata sukacita muncul, baik dalam bentuk kata benda maupun kata kerja. Padahal surat ini ditulis ketika Paulus berada di dalam penjara. Ini menyatakan bahwa sukacita anak Tuhan bukanlah ditentukan oleh situasi, tetapi karena kita ada di dalam Tuhan. Sukacita muncul dari hati terdalam, apapun kondisinya tidak akan mempengaruhinya. Oleh sebab itu, Paulus berkata: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi ku katakan: Bersukacitalah!” Artinya, sukacita akan muncul bila kita memilih kekuatan dan pengharapan di dalam Tuhan. Kita ada dalam perlindungan Tuhan.

Rasul Paulus menyatakan bahwa sukacita dikaitkan dengan kebaikan hati, karena Tuhan sudah dekat. Sukacita terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita bisa membuat orang lain merasakan sukacita. Dengan kata lain, mari kita belajar hidup berbagi dan tolong-menolong, karena kesempatan berbuat baik sudah tidak banyak, khususnya dikaitkan dengan zaman yang akan berakhir dan tidak egois serta rela berbagi kebaikan Tuhan.

Berikutnya Paulus katakan, hendaknya kita tidak usah kuatir tentang apapun juga. Tentu saja, hal ini cukup berat; setiap hari ada kebutuhan dan kesulitan, selain untuk diri kita, juga untuk anak-istri kita. Tetapi, perhatikan yang Paulus tulis, “Janganlah hendaknya kamu kuatir, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Jadi, di sini Paulus mendorong kita untuk berdoa dan mengungkapkan kepada Tuhan, serta ucapkanlah syukur. Tidak perlu menyesali apa yang belum ada padamu. Sebab Allah pasti memelihara kita, anak-anak-Nya yang dikasihi dan yang ditebus dengan darah-Nya.

Jika kita sudah melaksanakan perintah di atas, maka alkitab katakan: “Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”. Artinya, dalam kondisi yang paling sulit sekalipun, Allah Sumber damai sejahtera akan tetap memelihara hati dan pikiran kita. Itulah kekuatan kita, anak Tuhan, takkan ada yang bisa mengambil sukacita kita, karena kita ada di dalam Tuhan, bersama Tuhan.

STUDI PRIBADI: Kendala apa saja yang menghalangi kita mengalami sukacita dan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini?

Pokok Doa: Marilah berdoa untuk setiap setiap Umat Tuhan supaya pada saat menghadapi masa pandemi yang berkepanjangan ini, mereka boleh senantiasa menikmati sukacita dan damai sejahtera Allah. 

Sharing Is Caring :