“Berbahagialah engkau, hai Israel… Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka.” (Ul. 33:29)
Bacaan hari ini: Ulangan 33 | Bacaan setahun: Ulangan 33-34
Ulangan 33
Berkat Musa kepada suku-suku Israel
1 Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia mati.
2 Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.
3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus–di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.
4 Musa telah memerintahkan hukum Taurat kepada kita, suatu milik bagi jemaah Yakub.
5 Ia menjadi raja di Yesyurun, ketika kepala-kepala bangsa datang berkumpul, yakni segala suku Israel bersama-sama.
6 Biarlah Ruben hidup dan jangan mati, tetapi biarlah orang-orangnya sedikit jumlahnya.”
7 Dan inilah tentang Yehuda. Katanya: “Dengarlah, ya TUHAN, suara Yehuda dan bawalah dia kepada bangsanya. Berjuanglah baginya dengan tangan-Mu, dan jadilah Engkau penolongnya melawan musuhnya.”
8 Tentang Lewi ia berkata: “Biarlah Tumim dan Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba;
9 yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-Mu dan menjaga perjanjian-Mu;
10 mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu kepada Yakub, hukum-Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu.
11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit.”
12 Tentang Benyamin ia berkata: “Kekasih TUHAN yang diam pada-Nya dengan tenteram! TUHAN melindungi dia setiap waktu dan diam di antara lereng-lereng gunungnya.”
13 Tentang Yusuf ia berkata: “Kiranya negerinya diberkati oleh TUHAN dengan yang terbaik dari langit, dengan air embun, dan dengan air samudera raya yang ada di bawah;
14 dengan yang terbaik dari yang dihasilkan matahari, dan dengan yang terbaik dari yang ditumbuhkan bulan;
15 dengan yang terutama dari gunung-gunung yang sejak dahulu, dan dengan yang terbaik dari bukit-bukit yang berabad-abad,
16 dan dengan yang terbaik dari bumi serta segala isinya; dengan perkenanan Dia yang diam dalam semak duri. Biarlah itu semuanya turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.
17 Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung. Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang Manasye yang ribuan.”
18 Tentang Zebulon ia berkata: “Bersukacitalah, hai Zebulon, atas perjalanan-perjalananmu, dan engkaupun, hai Isakhar, atas kemah-kemahmu.
19 Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.”
20 Tentang Gad ia berkata: “Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala.
21 Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran TUHAN serta penghukuman-penghukuman-Nya bersama-sama dengan orang Israel.”
22 Tentang Dan ia berkata: “Adapun Dan ialah anak singa yang melompat keluar dari Basan.”
23 Tentang Naftali ia berkata: “Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat TUHAN; milikilah tasik dan wilayah sebelah selatan.”
24 Tentang Asyer ia berkata: “Diberkatilah Asyer di antara anak-anak lelaki; biarlah ia disukai oleh saudara-saudaranya, dan biarlah ia mencelupkan kakinya ke dalam minyak.
25 Biarlah dari besi dan dari tembaga palang pintumu, selama umurmu kiranya kekuatanmu.
26 Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan.
27 Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!
28 Maka Israel diam dengan tenteram dan sumber Yakub diam tidak terganggu di dalam suatu negeri yang ada gandum dan anggur; bahkan langitnya menitikkan embun.
29 Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka.”
Ulangan 34
Kematian Musa
1 Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan,
2 seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat,
3 Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar.
4 Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.”
5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
7 Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
8 Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.
9 Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
10 Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
11 dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
12 dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.
Adalah berbahagia bila kita memberkati daripada mengutuki. Namun nyatanya, seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih mudah melihat hal-hal negatif dibanding dengan hal-hal yang positif. Kata-kata kita juga seringkali bernuansa negatif daripada positif. Ketika melihat anak kita melakukan satu kesalahan, secara otomatis kita melihat hal itu sebagai hal yang negatif dan seringkali diikuti dengan kata-kata yang menjatuhkan dibanding membangun. Di dalam kehidupan ini, bila kita tidak memperoleh apa yang kita inginkan dan orang lain memperolehnya, kita dapat dengan mudah menjadi iri hati dan membenci orang itu. Tidak jarang kita mengutuki, bukannya bersyukur atas kemurahan Tuhan bagi mereka dan memberkati mereka.
Musa adalah pemimpin umat Israel, namun tidak diperkenan masuk ke tanah perjanjian. Hal ini tidaklah mudah, bukan? Namun bukannya marah dan kecewa, Musa memilih untuk memberkati umat Allah yang akan masuk ke tanah perjanjian Tuhan. Suku demi suku dipanggilnya dan diberkatinya. Dengan doa yang indah Musa mengutus mereka untuk hidup takut akan Tuhan di tanah perjanjian Tuhan. Berkat Musa ditutup dengan pengingat bahwa Allah yang abadi adalah tempat perlindungan mereka dan Israel dapat diam dengan tenteram di dalam perlindungan Allah (ay. 27-28). Musa juga mengingatkan betapa indahnya karya Tuhan bagi umat Israel. Tuhan telah menyelamatkan mereka dan menjadi perisai pertolongan dan pedang kejayaan bagi mereka (ay. 29). Musa berpesan agar Israel tidak melupakan Allah yang menuntun mereka dan menyelamatkan mereka.
Kita pun harus belajar seperti Musa. Punya hati besar dan memberkati orang-orang di sekitar kita. Kita membangun mereka dengan perkataan kita. Kita mendukung mereka di dalam doa kepada Tuhan. Mari menjadi anak Tuhan yang memberkati sesama kita. Kita memberkati sesama kita melalui doa, pujian, dan berkat yang keluar dari mulut kita. Biarlah hidup kita membawa berkat bagi banyak orang dan mengingatkan mereka akan Tuhan yang hidup melalui hidup kita.
STUDI PRIBADI: Perhatikan tutur kata kita setiap hari. Adakah kita banyak berkata negatif? Jika iya, mintalah pertolongan Tuhan agar kita dapat berubah dan menjadi lebih baik.
Pokok Doa: Berdoalah bagi para misionaris yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil Tuhan, agar melalui lidah bibir mereka banyak jiwa boleh dimenangkan.