Berkat Musa

“Berbahagialah engkau, hai Israel… Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka.” (Ul. 33:29)



Bacaan hari ini: Ulangan 33 | Bacaan setahun: Ulangan 33-34

Adalah berbahagia bila kita memberkati daripada mengutuki. Namun nyatanya, seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih mudah melihat hal-hal negatif dibanding dengan hal-hal yang positif. Kata-kata kita juga seringkali bernuansa negatif daripada positif. Ketika melihat anak kita melakukan satu kesalahan, secara otomatis kita melihat hal itu sebagai hal yang negatif dan seringkali diikuti dengan kata-kata yang menjatuhkan dibanding membangun. Di dalam kehidupan ini, bila kita tidak memperoleh apa yang kita inginkan dan orang lain memperolehnya, kita dapat dengan mudah menjadi iri hati dan membenci orang itu. Tidak jarang kita mengutuki, bukannya bersyukur atas kemurahan Tuhan bagi mereka dan memberkati mereka.

Musa adalah pemimpin umat Israel, namun tidak diperkenan masuk ke tanah perjanjian. Hal ini tidaklah mudah, bukan? Namun bukannya marah dan kecewa, Musa memilih untuk memberkati umat Allah yang akan masuk ke tanah perjanjian Tuhan. Suku demi suku dipanggilnya dan diberkatinya. Dengan doa yang indah Musa mengutus mereka untuk hidup takut akan Tuhan di tanah perjanjian Tuhan. Berkat Musa ditutup dengan pengingat bahwa Allah yang abadi adalah tempat perlindungan mereka dan Israel dapat diam dengan tenteram di dalam perlindungan Allah (ay. 27-28). Musa juga mengingatkan betapa indahnya karya Tuhan bagi umat Israel. Tuhan telah menyelamatkan mereka dan menjadi perisai pertolongan dan pedang kejayaan bagi mereka (ay. 29). Musa berpesan agar Israel tidak melupakan Allah yang menuntun mereka dan menyelamatkan mereka.

Kita pun harus belajar seperti Musa. Punya hati besar dan memberkati orang-orang di sekitar kita. Kita membangun mereka dengan perkataan kita. Kita mendukung mereka di dalam doa kepada Tuhan. Mari menjadi anak Tuhan yang memberkati sesama kita. Kita memberkati sesama kita melalui doa, pujian, dan berkat yang keluar dari mulut kita. Biarlah hidup kita membawa berkat bagi banyak orang dan mengingatkan mereka akan Tuhan yang hidup melalui hidup kita.

STUDI PRIBADI: Perhatikan tutur kata kita setiap hari. Adakah kita banyak berkata negatif? Jika iya, mintalah pertolongan Tuhan agar kita dapat berubah dan menjadi lebih baik.

Pokok Doa: Berdoalah bagi para misionaris yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil Tuhan, agar melalui lidah bibir mereka banyak jiwa boleh dimenangkan.   

Sharing Is Caring :