Berkat Allah

“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukannya dengan setia segala perintah-Nya… pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa dibumi.” (Ulangan 28:1)



Bacaan hari ini: Ulangan 28 | Bacaan setahun: Ulangan 28-29

Kehidupan bangsa Israel adalah kehidupan yang dilandasi perjanjian antara Allah dengan Israel. Sebuah perjanjian akan berjalan baik, apabila kedua belah pihak, atau setidaknya salah satu pihak, sangat konsisten menaati dan berpegang kepada apa yang disepakati. Sejarah kehidupan bangsa Israel mencatat bahwa bangsa Israel adalah pihak yang sering melanggar perjanjian tersebut. Mereka kerap melanggar perintah TUHAN, Allah mereka. Namun, di pihak lainnya, dengan sangat tegas dan jelas, Allah adalah Pribadi yang setia. Ia melakukan dan menggenapkan segala sesuatu yang dijanjikan demi kelangsungan hidup bangsa Israel. Ia juga memakai segala macam penderitaan dan kesulitan untuk membawa bangsa Israel kembali memiliki kehidupan yang diperkenan oleh-Nya.

Dalam Ulangan 28 ini, penulis Ulangan secara khusus mengingatkan konsekuensi sebuah perjanjian mencakup baik berkat Allah maupun kutuk (penghukuman) dari-Nya. Berkat Allah akan dinyatakan kepada bangsa Israel, jika mereka mendengarkan suara Tuhan, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya. Dengan kata lain, segala sesuatu akan berjalan sebagaimana mestinya ketika perjanjian tersebut terpelihara dengan baik. Perwujudan relasi yang intim antara Israel dengan Allah akan menjadikan bangsa Israel sangat diberkati dan bahkan siap untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di sekitarnya, bahkan bagi dunia. Di sisi lain, kutuk akan menimpa kehidupan bangsa Israel, jika mereka tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak setia melakukan segala perintah-Nya. Itu terjadi saat relasi antara Allah dengan Bangsa Israel rusak, yang membuat bangsa Israel mengalami hukuman dan penderitaan hidup.

Dalam Perjanjian Baru, setiap orang yang percaya kepada Kristus telah menjalin sebuah perjanjian dengan Allah, sehingga kita pun disebut sebagai Umat pilihan Allah, Imamat yang Rajani dan bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri. Oleh sebab itu, marilah setiap kita senantiasa menjaga relasi yang baik dengan Allah melalui ketaatan dan kesetiaan kita terhadap Firman-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa yang menghalangi kita menikmati berkat-berkat Allah? Apa yang kita rindukan dalam hidup? Menikmati berkat-Nya atau mengenal Allah, Sang Sumber Berkat?

Pokok Doa: Berdoa bagi Umat Allah, di tengah pergumulan kehidupan yang mereka hadapi, mereka tetap berkomitmen untuk menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan yang setia. 

Sharing Is Caring :