Bacaan hari ini: Yeremia 18 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 13-14, 2 Korintus 10
“Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!” (Yeremia 18:6)
Yeremia 18
Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk
1 Tawarikh 13
Tabut dipindahkan dari Kiryat-Yearim
1 Tawarikh 14
Istana dan rumah tangga Daud
2 Korintus 10
Sikap Paulus
Tuhan menggambarkan kehidupan umat-Nya seperti sebuah bejana di tangan tukang periuk. Ketika bejana yang sedang dibuatnya itu rusak, maka tukang periuk akan mengerjakannya kembali menjadi bejana lain yang baik menurut pemandangannya. Demikianlah umat Israel di tangan Tuhan.
Sejak semula Tuhan memilih umat Israel dan mau menjadikan mereka berkat bagi bangsa lain, tetapi berulang kali juga mereka memberontak, seperti bejana tanah liat yang rusak, tetapi Tuhan tidak membuang mereka. Ketika mereka bertobat, Tuhan membentuk mereka kembali. Akan tetapi sangat disayangkan sekali, dalam ayat 11 dikatakan: ketika Tuhan meminta mereka bertobat, mereka malah berkata: “Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti kedegilan hatinya yang jahat.” Bahkan mereka bertindak jahat terhadap nabi yang diutus Tuhan, yakni Yeremia (ayat 18). Akibat dari dosa mereka, mereka akan membuat negerinya sendiri menjadi kengerian dan Tuhan akan menyerakkan mereka. Sungguh menyedihkan!
Bagaimana dengan kita? Kita semua juga adalah bejana tanah liat di tangan Tuhan. Tuhan mau membentuk kita menjadi bejana yang memiliki kegunaan sebagaimana yang Tuhan inginkan. Maukah kita taat pada saat kita dibentuk oleh Tuhan? Pembentukan tentu bukan proses yang mudah. Ada kalanya kita harus merasa sakit, karena ada kebiasaan-kebiasaan kita yang buruk, yang harus dihancurkan. Ada tabiat-tabiat kita yang jahat, yang harus dikikis dan dibakar. Tetapi semuanya itu bertujuan untuk menjadikan kita menjadi bejana yang berguna di tangan Tuhan.
Serusak apapun kondisi kita, Tuhan bisa menjadikan kita bejana yang berharga di mata-Nya. Karena itu, janganlah kita mengabaikan nasihat, teguran, didikan yang Tuhan berikan, baik melalui Firman Tuhan yang kita dengar, dari Hamba Tuhan yang dipanggil untuk melayani kita, ataupun dari saudara-saudara seiman kita, karena Tuhan bisa memakai semuanya itu untuk membentuk hidup kita. Amin.
STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa Tuhan menyuruh Yeremia pergi ke tukang periuk ?
(2) Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada Yeremia dan umat Tuhan melalui ilustrasi tukang periuk?
Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan tidak putus asa pada saat dididik oleh Tuhan dan tetap mempunyai kepekaan hati dan kesetiaan untuk mau terus dibentuk oleh Tuhan.