Bayangan Vs. Realita

Bacaan hari ini: Ibrani 10:1-10 | Bacaan setahun: Keluaran 31-33, Markus 6


“Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama… hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan.” (Ibrani 10:1)

 

Setiap benda di dunia ini, yang bisa dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata yang di bawah cahaya matahari, benda tersebut pasti memiliki bayangan. Benda ini boleh disebut benda “nyata”, karena semua orang bisa melihatnya dengan gambaran yang sama, bukan hanya ahli tertentu atau dengan alat tertentu. Misalnya sebuah mobil, di bawah matahari, ia memiliki bayangan. Kita yang sudah mengenal mobil, tentu kita tidak sulit memahami gambar bayangan mobil tersebut.

Ini yang dikatakan oleh Penulis kitab Ibrani tentang perbedaan antara hukum Taurat dengan Yesus Kristus yang menggenapi keselamatan, bahwa hukum Taurat adalah bayangan dari keselamatan, sedangkan Tuhan Yesus adalah hakekat yang sejati dari keselamatan itu sendiri. Orang Israel dalam PL, mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, setiap tahun melalui pelbagai upacara, mereka mempersembahkan korban agar dosa mereka dapat diampuni, mereka melakukan ini secara berulang- ulang, sampai akhir hidup mereka. Karena sesungguhnya upacara tersebut hanya mendapatkan bayangan saja; korban kambing domba tidak dapat sungguh-sungguh mengampuni (menghapus) dosa manusia. Hal ini pernah sungguh-sungguh disadari oleh Raja Daud, yakni pada waktu Daud berzinah dengan Batsyeba dalam Mazmur 51:18, “Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.” Jadi walaupun orang Israel telah mempersembahkan korban setiap tahun dan berkali-kali, tetap tidak ada gunanya, karena mereka hanya “merasakan bayangan saja”, hal ini juga terdapat di agama orang lain, yang memakai sedekah atau upacara agama untuk memperoleh keselamatan, padahal keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus Kristus.

Oleh sebab itulah, Tuhan Allah perlu berinkarnasi menjadi manusia, untuk menjadi korban tebusan dosa manusia. Itulah yang “real / nyata” daripada keselamatan manusia.

STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah mendapatkan kedamaian dari dosa melalui Kristus Yesus?
(2) Apakah Anda yakin bahwa Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan dari Allah ?

Berdoalah : Terima kasih Tuhan untuk keselamatan yang kami peroleh dalam Kristus. Tanpa kehadiran Kristus, kami tidak mungkin dapat selamat, Amin.  

Sharing Is Caring :