Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil

“Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.” (Keluaran 14:21)



Bacaan hari ini: Keluaran 14:15-31 | Bacaan setahun: Keluaran 14-15

Kita memiliki kecenderungan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri di tengah segala kesulitan yang kita alami. Ketika merasa tidak mampu, kita mencari pertolongan kepada keluarga, teman dan orang-orang di sekitar. Bukan hanya itu, seringkali kita mengandalkan harta benda dan sumber daya lain yang kita pikir mampu kita andalkan. Akan tetapi, seringkali kita lupa bahwa kita memiliki Tuhan, yang sekalipun tidak kelihatan kasat mata, tetapi kuasa-Nya sungguh besar dan sanggup menyelamatkan kita, umat-Nya. Tuhan bekerja dengan cara yang tidak terpikirkan oleh kita, manusia yang penuh keterbatasan.

Pada renungan kita hari ini, dinyatakan bahwa bangsa Israel berada dalam keadaan terdesak. Mereka dikejar pasukan Mesir dari belakang, dan berhadapan dengan laut Teberau di depan mereka. Dengan iman Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Orang Israel berjalan di tanah yang kering oleh karena kuat kuasa Allah yang memimpin mereka. Bahkan Allah mengalahkan seluruh tentara Mesir, yang dihanyutkan setelah umat Allah menyeberangi laut Teberau itu. Dengan cara yang ajaib Allah berperang bagi umat-Nya dan menyelamatkan mereka dari tangan Mesir. Perbuatan ajaib Tuhan itu membuat orang Israel melihat betapa besar perbuatan yang dilakukan Tuhan, dan membuat mereka takut dan percaya kepada Allah (ay. 31).

Di tengah keadaan hidup kita hari ini, mungkin ada banyak hal yang membuat kita seolah ingin menyerah. Segala pertolongan manusia tidak dapat menolong setiap kita. Namun ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang penuh kuasa. Bagi-Nya tidak ada yang mustahil dan Ia adalah Allah yang berperang bagi umat-Nya. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk berserah dan percaya kepada-Nya dengan segenap hati di tengah segala gejolak kehidupan yang kita alami. Percayalah bahwa Ia akan membuka jalan.

STUDI PRIBADI: Ambillah waktu untuk berdoa. Serahkanlah segala kuatirmu kepada-Nya, mintalah agar Tuhan memimpin. Bagikan berita bahwa Tuhan memimpin dan berperang bagi orang beriman agar mereka juga boleh berharap kepada Tuhan.

Pokok Doa: Berdoalah bagi seluruh hamba Tuhan di gereja kita, agar mereka boleh diberikan kekuatan di hadapan Tuhan untuk melayani dan berpegang pada Tuhan dalam setiap pergumulan hidup mereka. 

Sharing Is Caring :