Anak Dari Perempuan Sunem Dibangkitkan

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 4:31-37 | Bacaan setahun: Mazmur 10-12, Ibrani 13



“Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.” (2 Raja-Raja 4:35)

 

Anak perempuan dari Sunem adalah seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya. Ketika Elisa masuk ke rumah perempuan Sunem, ternyata anaknya sudah mati dan terbaring di tempat tidur. Sesudah ia masuk, ditutupnya lah pintu, sehingga ia seorang diri dengan anak itu di dalam kamar. Sesudah itu, berdoalah Elisa kepada Tuhan. Elisa membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu. Karena Elisa meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu. Lalu kemudian ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu, maka bersinarlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

Hal pertama yang Elisa lakukan ketika ia masuk ke dalam kamar anak itu adalah berdoa kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang Elisa lakukan adalah tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, melainkan mengandalkan kuasa Tuhan. Kebangkitan anak itu menjadi bukti bahwa kuasa Allah dinyatakan. Allah berkuasa menyatakan pekerjaan yang sangat menakjubkan ini untuk menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Dia- lah yang memegang kuasa atas maut.

Elisa adalah pengikut dari nabi Elia, yang pelayanannya ia lanjutkan. Elisa berjalan bersama dengan Tuhan, dan begitu banyak mukjizat yang Allah lakukan melaluinya dalam pasal-pasal selanjutnya. Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita tentang kuasa Allah yang mampu menolong orang-orang yang bersandar kepada Dia. Allah akan menyatakan kuasa-Nya kepada kita yang bersandar kepada-Nya di tengah situasi kehidupan dan pergumulan kita. Andalkan Dia setiap hari. Ia adalah Bapa di surga yang penuh dengan kasih kepada kita umat-Nya.

STUDI PRIBADI: Sebagai orang percaya, bagaimana Anda merefleksikan Firman Tuhan ini? Dan bersediakah Anda menjadi saluran berkat untuk menunjukkan bahwa Bapa di surga adalah Bapa yang penuh dengan belas kasihan?

Berdoalah: Tuhan, Engkau Allah yang sanggup melakukan segala perkara di luar kemampuan kami yang terbatas. Tolong kami untuk tetap percaya dan mengandalkan-Mu. Tolong kami untuk menjadi saluran berkat bagi sesama. 

Sharing Is Caring :