Anak-Anak Skewa

“Tetapi roh jahat itu menjawab: Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” (KPR 19:15)



Pembahasan: Kisah Para Rasul 19:15 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 19:13-30

Seorang saudara saya pernah mengalami musibah, menabrak pintu seorang pengguna mobil yang tiba-tiba terbuka. Oleh karena kondisi yang sulit akhirnya membuatnya berinisiatif untuk mencari “backingan” seorang polisi yang memiliki pangkat tinggi. Singkat cerita, didapatkannyalah orang yang dimaksud, dan akhirnya membuat masalah menjadi cepat selesai tanpa harus dirugikan.

Satu sisi saya turut lega karena masalah selesai, tetapi di sisi lain saya merasa sedikit malu. Kenapa? Karena nama polisi yang digunakan adalah ayah teman saya bersekolah. Saya merasa seperti “sok kenal” dengan ayah teman ini dan merasa tidak enak karena memakai namaya untuk keperluan pribadi. Mungkin kondisi inilah yang menggambarkan bagaimana anak-anak Skewa menggunakan nama Allah untuk mendukung ambisinya.

Anak-anak Skewa adalah anak pemimpin Yahudi. Sayangnya mereka bukan anak Allah, melainkan seorang tukang jampi-jampi. Lalu kenapa anak-anak Skewa ini salah, padahal mereka melakukannya dalam nama Yesus? Pertama karena Paulus adalah anak Allah, ia memiliki otoritas sebagai rasul Kristus yang menyatakan mukjizat dalam nama Tuhan Yesus. Berbeda dengan anak-anak Skewa, yang bahkan bukanlah orang yang percaya Tuhan. Kedua, tentang tujuan ketika melakukan mukjizat. Paulus melakukan dalam sisi sebagai utusan Allah. Kita dapat membaca di dalam frasa ayat 11: “Oleh Paulus Allah mengadakan mukjizat-mukjizat yang luar biasa.” Jadi, titik berat yang berinisiatif melakukan adalah Allah, lalu memakai Paulus melakukan karya-Nya.

Berbeda dengan apa yang dilakukan anak-anak Skewa. Mereka menggunakan nama yang paling “manjur” untuk mendukung tujuan pribadinya. Motivasi yang demikian menandakan kalau kita sedang menggunakan Allah, bukan digunakan oleh Sang Allah. Bukankah seharusnya kita ini adalah alat yang mengerjakan mukjizat kalau Tuhan menghendaki? Cukup disayangkan, yang terjadi di sini malah sebaliknya.

Kiranya lewat kisah anak-anak Skewa, kita dapat menjadi jemaat yang tahu diri. Janganlah demi keiginan serta ambisi pribadi lantas kita menghampiri Allah, menginginkan kuasa-Nya, agar memuluskan keinginan kita. Kita adalah alat, biar terserah kepada Dia yang berinisiatif menggunakan kita menjadi seperti apa.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah saudara memakai nama Allah? Sudahkah sesuai dengan tujuan Allah sendiri?

Berdoalah: Ya Tuhan, nama-Mu besar dan berkuasa. Kiranya setiap kami bisa berhati-hati dalam menyatakannya.

×

Kisah Para Rasul 19 : 11

11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,

×

Kisah Para Rasul 15 : 19-20

19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,

20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

×

Kisah Para Rasul 15 : 28-29

28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:

29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :