Allah Pemberi Kemenangan

Bacaan hari ini: Hakim-Hakim 7:1-25 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 1, Yeremia 7-9



“Sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan…, sujudlah ia orang Midian ke dalam tanganmu.” (Hakim-hakim 7:15)

Eropa merupakan salah satu benua yang berkontribusi besar dalam pengabaran Injil. Banyak teolog yang lahir dan melahirkan pemikiran-pemikiran teologis yang sangat baik. Namun hari ini kita lihat berita, banyak gereja di sana dijual menjadi tempat ibadah agama lain. Ironi ini mungkin terjadi kepada kekristenan di sana karena mereka berhenti untuk mengandalkan Allah dalam perjalanan hidup mereka, sehingga lambat laun pertumbuhan iman di sana pun semakin menurun.

Pembacaan kita hari ini membahas tentang Gideon, seorang hakim yang memimpin bangsa Israel berperang melawan bangsa Midian. Gideon dipilih Allah untuk membebaskan bangsa Israel dan menghukum mereka yang menyembah berhala. Dalam pembebasan yang Allah rancangkan itu, Allah ingin membuktikan kepada bangsa Israel bahwa kemenangan yang akan mereka alami berasal dari Allah saja dan bukan dari kekuatan maupun keunggulan mereka.

Allah mengurangi orang-orang yang berperang bersama Gideon, dari 32.000 orang menjadi hanya 300 orang. Jumlah orang yang terlalu besar, dapat membuat mereka percaya diri dengan kekuatan mereka sendiri dan lupa untuk mengandalkan Allah, sumber kekuatan dan kemenangan mereka. Selain itu, Allah menuntun setiap langkah strategi mereka. Strategi itu membuat bangsa Midian panik dan mengacaukan pertahanan mereka, sehingga mereka dapat mengalahkan Midian walau dengan jumlah yang sedikit. Selain itu, Allah juga memberikan mimpi akan masa depan untuk menguatkan tekat mereka.

Pada pembacaan ini, kita melihat bahwa Allah yang mengambil peran penuh dalam kemenangan bangsa Israel. Allah ingin bangsa Israel sadar bahwa Allah-lah sumber kemenangan mereka dan hendaknya mereka mengandalkan-Nya selalu. Renungan hari ini juga berbicara kepada kita, segala keberhasilan dan pencapaian kita bukanlah karena kehebatan dan keberuntungan kita namun semua direncanakan Allah. Hari ini marilah kita ingat untuk mengandalkan-Nya selalu dalam segala aspek kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: Sudahkan hari ini kita mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita ini? Ingatlah segala sesuatu boleh terjadi karena kehendak dan rancangan-Nya.

Pokok Doa: Berdoalah dan ucapkanlah syukur akan segala hal yang telah kita capai, karena Tuhan-lah yang selama ini setia menuntun dan memberi pencapaian kepada kita. 

Sharing Is Caring :