Air Menjadi Darah

“Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.” (Keluaran 7:24)



Pembahasan: Keluaran 7:14-25 | Ayat Bacaan: Keluaran 7-8

Kehidupan yang serba modern dan maju ini masih tetap memberikan pemahaman bahwa bila seseorang tidak melakukan sebagaimana mestinya maka dia akan terkena tulah (hukuman). Arti dari kata tulah adalah kemalangan akibat kutukan, terlebih kutukan atas perbuatan kurang baik terhadap orang tua atau orang-orang yang dianggap suci, pasalnya perbuatannya melanggar sebuah larangan.

Pada bagian Firman hari ini ditulis bahwa di seluruh tanah negeri Mesir, air telah menjadi darah, termasuk air di sungai Nil. Tulah ini dimaksudkan untuk memperingatkan orang Mesir bahwa bahkan pada sumber kehidupan mereka yang terutama sekalipun, dapat dibuat Tuhan Allah Israel. Sebab itu, Harun dan Musa kembali menghadap Firaun. Kali ini, mereka menunggu Firaun di tepi Sungai Nil. Sebelumnya, Tuhan memerintahkan Musa agar memegang tongkat yang pernah berubah jadi ular (15). Pertemuan itu masih dengan agenda yang sama. Mereka minta agar bangsa Israel bisa keluar dari tanah Mesir (16). Kali ini, Allah akan menyatakan kuasa-Nya melalui tongkat yang dipukul ke air sungai Nil. Air itu akan berubah menjadi darah (17). Ikan-ikan akan mati, sehingga sungai akan berbau busuk (18). Harun dan Musa pun mematuhi perintah Tuhan. Mereka melakukan semua itu di hadapan Firaun. Tetapi apa yang terjadi? Para ahli sihir Mesir pun ternyata mampu melakukan hal yang sama (22). Melihat itu, Firaun pun mengeraskan hatinya, sehingga dia tidak mau mendengarkan Harun dan Musa. Peristiwa pertama ini menceritakan awal mula pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Tuhan menunjukkan kuasa-Nya melalui Musa dan Harun, menantang Firaun dan mempersiapkan jalan bagi pembebasan bangsa Israel. Kisah ini menunjukkan kedaulatan Tuhan, kesetiaan-Nya kepada umat-Nya, dan kuasa-Nya atas segala sesuatu.

Mari kita merendahkan hati, belajar menundukkan diri karena terkadang Allah harus menghancurkan semua yang menjadi pegangan hidup kita agar kita mengakui kedaulatan-Nya yang menyelamatkan hidup kita. Percayalah bahwa apa yang dikerjakan-Nya dalam hidup kita, tidak pernah salah.

STUDI PRIBADI: Sikap apa yang seharusnya kita ambil ketika kita mempelajari tulah yang pertama di Tanah Mesir ini? Apa yang dapat kita pelajari tentang pribadi Allah dan karya perbuatan-Nya di dalam setiap aspek kehidupan kita?

Pokok Doa: Berdoa untuk umat Tuhan agar merendahkan diri dan mengakui kedaulatan Allah dalam hidup mereka. Bagi korban bencana alam/perang, boleh bergantung kepada Allah untuk menghadapi masa depan mereka.

×

Keluaran 7 : 15

15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.

×

Keluaran 7 : 16

16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

×

Keluaran 7 : 17

17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah,

×

Keluaran 7 : 18

18 dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil ini."

×

Keluaran 7 : 22

22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

×

Keluaran 6 : 12

13 (6-12) Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.

×

Matius 28 : 19-20a

19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.

×

Matius 28 : 20b

20b Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

×

Kisah Para Rasul 14 : 19

19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.

×

Kisah Para Rasul 14 : 20

20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.

×

Kisah Para Rasul 14 : 21

21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.

×

Wahyu 14 : 13

13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

×

Wahyu 16 : 15

15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

×

Wahyu 19 : 9

9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

×

Wahyu 22 : 7, 14

7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

×

Roma 11 : 36

36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

×

1 Korintus 15 : 10

10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Sharing Is Caring :