Tinggalkan Yang Jahat

Bacaan hari ini: 2 Timotius 2:14-26 | Bacaan setahun: Kejadian 4-6, Matius 2


“Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” (2 Timotius 2:19b)

 

Salah satu tantangan yang dihadapi Timotius dalam pelayanannya memimpin jemaat Efesus adalah menghadapi para pengajar sesat atau pelayan jemaat yang tidak murni motivasinya, yang ingin dipandang lebih hebat dari yang lain. Dampaknya adalah mereka berebut pengaruh dan popularitas sehingga muncul perselisihan dan pertikaian yang bahkan melibatkan jemaat Tuhan.

Menghadapi hal ini maka Paulus mengingatkan Timotius dan para pelayan jemaat akan beberapa hal. Pertama adalah untuk menghindari perilaku dan motivasi yang tidak murni yang muncul dari hawa nafsu yang tidak baik. Perselisihan di dalam diri jemaat bukan muncul tiba-tiba, tetapi seperti yang disebutkan dalam ayat 17, perselisihan itu menjalar seperti penyakit kanker yang tiba-tiba ketika muncul di permukaan sudah begitu merusak. Karena itu Paulus mengingatkan Timotius dan para pelayan jemaat untuk menghindari kejahatan dan memberi diri selalu dikuduskan oleh Allah. Hal kedua, tetapi bagaimana jika ada para pelayan jemaat yang sudah terlanjur saling berselisih bahkan bertengkar? Paulus mengingatkan agar Timotius jangan terpancing dengan sikap mereka, tetapi sebisa mungkin dengan sabar serta lemah lembut menuntun mereka agar bertobat dan sadar kembali. Maksud Paulus agar Timotius diminta untuk berhati-hati dengan godaan Iblis yang bisa menghancurkan gereja Tuhan.

Demikian juga yang diingatkan kepada kita sebagai para pelayan Tuhan. Konflik bisa terjadi dalam pelayanan karena bagaimanapun juga hamba Tuhan dan para aktivis Gereja adalah manusia yang lemah dan berbeda satu sama lainnya. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan malah menganggapnya biasa, kemudian membiarkan, dan tanpa sadar kita membuka kesempatan kepada si jahat untuk bermain-main di tengah-tengah perselisihan itu. Sebaliknya, setiap pelayan Tuhan memberikan diri untuk terus dikuduskan dalam Tuhan dan menjauhi kejahatan. Sehingga kita semua memberi diri menjadi “perabot-perabot” di dalam Rumah Tuhan yang akan dipakai Allah untuk tujuan mulia-Nya.

STUDI PRIBADI : Bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi perselisihan di antara para pelayan Tuhan?

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap hamba Tuhan, majelis, dan aktivis Gereja agar ditolong Tuhan untuk menjaga hidup kudus dan setia melayani Tuhan, sampai akhir hidupnya.

Sharing Is Caring :