Memberi Menurut Kerelaan Hati

Bacaan hari ini: 2 Korintus 9:6-15 | Bacaan setahun: Yesaya 29-30, Amsal 15


Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:7)

 

Seringkali, seseorang dapat memberi sesuatu kepada orang lainnya, ketika merasa diri berkecukupan dengan apa yang dimilikinya. Ada sebagian orang merasa diri bahwa, bagaimana ia bisa memberi jika dirinya saja kekurangan, dan masih harus bertahan hidup dengan apa yang dimilikinya, atau karena ia tidak memiliki sejumlah uang atau barang untuk dapat hidup hari ini. Merasa diri tidak berkecukupan, membuat seseorang seringkali menjadi terpaksa dalam memberi. Keinginan memberi memang harus lahir dari ketulusan agar bisa memiliki kerelaan hati untuk memberi, dan bukan karena terpaksa atau dipaksa.

Ayat sebelumnya, 2 Korintus 9:1-5, Paulus sedang mendorong jemaat Korintus untuk mengobarkan kembali kegiatan semula mereka dalam hal memberi, karena jemaat Korintus pernah menyatakan kesiapan mereka untuk membantu jemaat yang ada di Yerusalem. Seiring berjalannya waktu, mereka tidak melaksanakan janji tersebut, itu sebabnya Paulus mendesak mereka untuk mewujudkan kembali komitmen mereka. Paulus bahkan menggunakan perumpamaan hukum tabur-tuai untuk memotivasi jemaat Korintus agar memberi dengan kerelaan hati, dengan sukcita dan bukan dengan sedih hati atau karena paksaan. Jemaat Korintus diyakinkan oleh Paulus bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhan mereka, sehingga mereka berkecukupan dalam segala sesuatu.

Mungkin saat ini sebagai orang percaya, kita memiliki keraguan untuk memberi bagi pekerjaaan Tuhan, karena kita merasa kuatir, tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan kita dan keluarga. Tapi, ketahuilah bahwa Tuhan sanggup memelihara hidup kita. Ia sanggup memberi lebih dari yang kita butuhkan. Ingatlah bahwa, dengan memberi kita sebenarnya sedang mengakui bahwa segala sesuatu yang ada pada kita, adalah milik Tuhan. Dengan memberi, kita belajar untuk melepaskan kebergantungan kita pada materi dan kita belajar untuk sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Mari, milikilah sikap hati yang mau terus untuk memberi, menurut kerelaan hati dan bukan dengan paksaan.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa Anda sedang bergumul memberi dengan rela hati bagi pekerjaan Tuhan?
(2) Percayakah bahwa Tuhan sanggup menyediakan lebih dari yang Anda butuhkan?

Pokok Doa : Berdoa agar jemaat memiliki komitmen dan kesungguhan untuk memberi dengan kerelaan hati bagi pekerjaan Tuhan & sepenuhnya memiliki sikap hidup yang mau percaya dan bergantung kepada Tuhan. 

Sharing Is Caring :