Bacaan hari ini: 2 Korintus 4:16-5:10 | Bacaan setahun: Yesaya 7-9, Amsal 7
“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:18)
2 Korintus 4:16-5:10
Jangan tawar hati, juga waktu menghadapi maut
16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
2 Korintus 5:1-10
1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
7 –sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat–
8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Yesaya 7
Yesaya dan raja Ahas
1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim,” maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,
4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.
5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:
6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,
7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,
8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.
9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.”
Pemberitaan mengenai Imanuel
10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
11 “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.”
12 Tetapi Ahas menjawab: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.”
13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
15 Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik,
16 sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
17 TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda–yakni raja Asyur.”
18 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur.
19 Dan semuanya akan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan.
20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.
21 Pada hari itu setiap orang akan memiara seekor lembu betina yang muda dan dua ekor domba,
22 dan karena banyaknya susu yang dihasilkan, mereka akan makan dadih; sungguh, dadih dan madu akan dimakan oleh setiap orang yang masih tinggal di dalam negeri.
23 Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, akan menjadi tempat puteri malu dan rumput.
24 Orang pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur, sebab puteri malu dan rumput belaka seluruh negeri itu.
25 Dan engkau tidak berani pergi ke segala lereng gunung yang biasanya dicangkul, karena takut akan puteri malu dan rumput; di situ hanya lembu dan domba akan berkeliaran.
Yesaya 8
Anak nabi sebagai tanda
1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas.”
2 Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya.
3 Kemudian aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas,
4 sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur.”
Penyerbuan Asyur ke Yehuda
5 TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:
6 “Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,
7 sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,
8 serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel!”
9 Ketahuilah, hai bangsa-bangsa, dan terkejutlah, perhatikanlah, ya segala pelosok bumi, berikatpingganglah, dan terkejutlah; berikatpingganglah dan terkejutlah!
10 Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!
Yesaya terpaksa bersembunyi
11 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini:
12 “Jangan sebut persepakatan segala apa yang disebut bangsa ini persepakatan, dan apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya.
13 Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar.
14 Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.
15 Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan.”
16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.
17 Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.
18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.
19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,” maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?”
20 “Carilah pengajaran dan kesaksian!” Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
21 Mereka akan lalu lalang di negeri itu, melarat dan lapar, dan apabila mereka lapar, mereka akan gusar dan akan mengutuk rajanya dan Allahnya; mereka akan menengadah ke langit,
22 dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut.
Yesaya 9
Kelahiran Raja Damai
1 (8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
2 (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
3 (9-2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
4 (9-3) Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
5 (9-4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
7 (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Murka TUHAN terhadap Efraim
8 (9-7) Tuhan telah melontarkan firman kepada Yakub, dan firman-Nya itu menimpa Israel.
9 (9-8) Biarlah seluruh bangsa itu mengetahuinya, yakni Efraim dan penduduk Samaria, yang berkata dengan congkaknya dan tinggi hatinya:
10 (9-9) “Tembok batu bata jatuh, akan kita dirikan dari batu pahat; pohon-pohon ara ditebang, akan kita ganti dengan pohon-pohon aras.”
11 (9-10) Maka TUHAN membangkitkan para panglima Rezin melawan mereka, dan menggerakkan musuh-musuh mereka:
12 (9-11) Orang Aram dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka menelan Israel dengan mulut yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
13 (9-12) Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam.
14 (9-13) Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.
15 (9-14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
16 (9-15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
17 (9-16) Sebab itu Tuhan tidak bersukacita karena teruna-teruna mereka, dan tidak sayang kepada anak-anak yatim dan janda-janda mereka, sebab sekaliannya mereka murtad dan berbuat jahat, dan setiap mulut berbicara bebal. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
18 (9-17) Sebab kefasikan itu menyala seperti api yang memakan habis puteri malu dan rumput, lalu membakar belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.
19 (9-18) Oleh karena murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu menjadi makanan api; seorangpun tidak mengasihani saudaranya.
20 (9-19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar, mereka memakan ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya:
21 (9-20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
Amsal 7
1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
4 Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku” dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
5 supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
6 Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku,
7 kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,
8 yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,
9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,
12 sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.
13 Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:
14 “Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.
15 Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.
16 Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.
17 Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis.
18 Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.
19 Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,
20 sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama.”
21 Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
23 sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.
24 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.
25 Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.
26 Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.
27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.
Dalam surat 2 Korintus ini, rasul Paulus menceritakan kepada jemaat akan pelayanannya yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan. Begitu sulit dan menderitanya sampai-sampai Paulus mengatakan bahwa dia dan teman-temannya seperti sudah dijatuhi hukuman mati (2 Korintus 1:8-9). Walaupun demikian Paulus tetap setia dan tidak tawar hati melakukan pelayanannya. Paulus mengatakan bahwa dia selalu mengarahkan hidupnya pada yang tidak kelihatan dan bukan pada yang kelihatan. Dia mengarahkan hidupnya pada hal yang kekal dan bukan hal yang fana yang ada di dalam dunia ini. Paulus tahu bahwa hidupnya yang sekarang, walau menghadapi kesulitan dan penderitaan, memiliki tujuan yang jelas yaitu kemuliaan kekal bersama Allah.
Kepastian ini adalah janji Allah sendiri dan bukan karena kekuatan dan kehebatan manusia. 2 Korintus 5:5 mengatakan bahwa Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan menjaminnya dengan mengaruniakan Roh Kudus kepada kita. Itu artinya, janji akan kemuliaan kekal ini bukan main-main karena Allah menjaminnya dengan Roh Kudus. Apa yang Allah perbuat ini menjadikan Paulus menghidupi dua hal yang juga menjadi pelajaran buat kita. Pertama adalah dia bisa tabah selama hidup dalam dunia ini dengan segala pergumulan yang harus dihadapinya. Dikatakan, hati Paulus penuh dengan keberanian untuk tetap menjalani kehidupannya di dalam Tuhan walau harus menderita. Sedangkan yang kedua adalah Paulus rindu menjaga hidupnya berkenan kepada Allah di dalam pimpinan Roh Kudus. Bukan karena Allah sudah menjaminnya maka kita bisa seenaknya, tetapi justru karena karunia Allah itu maka kita harus menghargai dan bersedia dipimpin-Nya. Bagaimana dipimpin Roh Kudus? Salah satunya adalah Roh Kudus mengingatkan kita untuk hidup dalam firman Allah dan janji-janji-Nya. Dari sanalah datang pembaharuan demi pembaharuan dalam hidup rohani kita sehingga walaupun tubuh fisik kita makin lemah tetapi manusia batiniah kita makin dikuatkan dalam menjalani kehidupan ini sebagai saksi Tuhan Yesus.
STUDI PRIBADI : Dua hal apakah yang dicontohkan Paulus kepada kita untuk hidup dengan memperhatikan yang tidak kelihatan?
Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar hati mereka selalu dikuatkan untuk menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah dalam menghadapi segala situasi hidup.