Sang Pemberi Hidup

Bacaan hari ini: Yohanes 6:60-71 Bacaan setahun: 2 Samuel 9-10, Roma 4


“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yohanes 6:63

 

Dalam perikop ini, Tuhan Yesus menyebutkan Roh Kudus sebagai “Roh yang memberi hidup”, sedangkan “daging” adalah manusia lama yang cenderung membawa seseorang kepada perbuatan dosa. Tuhan Yesus berkata, “Rohlah yang memberi hidup,” yang berarti Roh Kudus saja yang dapat memberikan kehidupan bagi kerohanian seseorang. Seseorang yang belum percaya kepada Kristus digambarkan dalam keadaan mati rohani, tidak bisa meresponi anugerah keselamatan yang Yesus berikan. Dia juga tidak bisa menyadari dirinya membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat. Namun pada saat Roh Kudus bekerja dalam dirinya, Roh Kudus memberikan kelahiran baru dan kehidupan dalam kerohaniannya. Sedangkan “daging sama sekali tidak berguna”, karena kedagingan hanya akan membawa dan menyeret seseorang makin terjerumus dalam perbuatan dosa dan tetap dalam keadaan mati rohani.

Roh Kudus yang memberikan kehidupan rohani dalam diri seseorang, bekerja melalui perkataan Yesus, yaitu firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Seluruh isi Alkitab adalah perkataan Tuhan, yang diumpamakan Tuhan Yesus sebagai “roh dan hidup”. “Roh” di sini bisa berarti nafas yang memberikan kehidupan, sebuah penggambaran yang dikisahkan dalam Kejadian 2:7, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.” “Hidup” menggambarkan kerohanian seseorang yang sudah hidup dalam Kristus, kontras dengan “daging” dan kematian rohani. “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”, sangat erat kaitannya dan sekaligus penekanan dari kalimat pertama “Rohlah yang memberi hidup.”

Setelah memahami bahwa Roh Kudus lah yang memberi kehidupan bagi kerohanian kita, sudah sepatutnyalah kita mau hidup terus dalam Roh. Karena hanya dengan hidup dalam Roh, kita bisa menolak dan mengalahkan keinginan daging, yaitu keinginan untuk berbuat dosa (Gal. 5:13). Hidup dalam Kristus, selalu berbuahkan kebenaran dan memuliakan Tuhan. Mari kita wujudkan kehidupan dalam Roh Kudus.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa arti “Roh” dan “daging” pada bagian ini ?
(2) Apakah Saudara terus hidup dalam Roh, atau sebaliknya, hidup dalam kedagingan, sekalipun ada dalam Kristus?

Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki kerinduan untuk hidup dalam pimpinan Roh Kudus sehingga memuliakan Tuhan dalam sepanjang hidupnya. 

Sharing Is Caring :