Bacaan hari ini: Yehezkiel 6 | Bacaan setahun: Ayub 8-10, Titus 1
“Dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN dan bukan cakap angin, kalau Aku berfirman hendak menjatuhkan malapetaka ini atas mereka.” (Yehezkiel 6:10)
Yehezkiel 6
Nubuat melawan gunung-gunung Israel
Ayub 8
Bildad membela keadilan hukuman Allah
Ayub 9
Jawab Ayub: Tidak seorang pun dapat bertahan di hadapan Allah
Ayub 10
Apakah maksud Allah dengan penderitaan?
Titus 1
Salam
Judul dari renungan hari ini jelas menggambarkan penekanan yang dicatat dalam Yehezkiel 6, dimana setiap pemberitaan penghukuman selalu diakhiri dengan frasa “mereka akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan” (ayat 7, 10, 13, 14). Suatu penghukuman dari Allah bukan berarti menunjukkan bahwa Allah adalah sosok yang kejam, melainkan dalam hal ini Allah menunjukkan bahwa dirinya adalah Pribadi yang kasih sekaligus adil. Kasih karena Allah tidak ingin membiarkan bangsa pilihan-Nya terus tenggelam dalam kesalahan yang sama, Allah tidak akan pernah membiarkan umat tebusan-Nya tetap hidup di dalam dosa, tetapi Allah sekaligus DIA adil karena setiap pelanggaran yang dilakukan umat-Nya memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.
Penghukuman Allah tentu bukanlah akhir segalanya. Allah yang turun tangan dalam menyatakan penghukuman atas bangsa-Nya mengharapkan bangsa-Nya mengangkat tangan, bukan hanya untuk menyerah, melainkan untuk berserah. Ketidaktaatan yang harus berakhir dengan penghukuman menjadi bukti nyata bahwa Tuhan bukanlah Tuhan yang hanya omdo (omong doang), seperti dalam ayat 10 dicatat bahwa Tuhan bukanlah Tuhan yang cakap angin, tetapi ketika Allah menyatakan keadilan-Nya, di situlah bangsa-Nya menyadari bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang nyata dan kebenaran-Nya tidak dapat dikompromikan. Tuhan pasti akan menghukum dosa dan semua perbuatan jahat yang menentang-Nya.
Marilah kita memandang kepada Allah yang kasih dan juga adil. Allah yang begitu mengasihi kita dan tidak akan membiarkan kita tenggelam dalam dosa kita, tetapi Allah juga adil dalam memberikan teguran atas kesalahan yang diperbuat oleh umat-Nya. Selagi ada kesempatan mari kita datang kepada Tuhan bertobat dari dosa kita dan kembali kepada-Nya. Biarlah kita menyadari dan mengetahui akan Tuhan yang benar di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
STUDI PRIBADI : Apa dampak penekanan frasa “mereka akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan” bagi bangsa Israel ataupun bangsa di sekitar mereka ?
Pokok Doa : Doakanlah agar pribadi kita dapat semakin mengenal Allah yang mengasihi kita. Berdoa agar kita tidak terus jatuh dalam dosa dan berserah kepada Allah ketika Allah memberikan teguran atas kesalahan kita.