Bacaan hari ini: Yesaya 30 | Bacaan setahun: 1 Samuel 1-3, Kisah Para Rasul 17
“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15)
Yesaya 30
Bukan Mesir tetapi Tuhan yang memberi pertolongan
1 Samuel 1
Lahirnya Samuel
1 Samuel 2
Puji-pujian Hana
1 Samuel 3
Samuel terpanggil
Kisah Para Rasul 17
Keributan di Tesalonika
Dalam keadaan yang lebih baik, Israel bukan mencari Allah, namun mencari bangsa Mesir untuk mendapat perlindungan. Bangsa Israel melalaikan Allah, mereka beribadah kepada Allah hanya sebagai rutinitas belaka, namun hati mereka mencari keselamatan dan keamanan dari manusia-manusia bangsa lain yang tidak mengenal Allah.
Allah mengingatkan kepada bangsa Israel “tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu” (ay. 3); “sekaliannya akan mendapat malu (ay. 5) karena bangsa itu tidak dapat memberi faedah kepada mereka, dan tidak dapat memberi pertolongan atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka.” Ditulis peringatan, “Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong, anak-anak yang enggan mendengar pengajaran Tuhan” (ay. 9). Allah sangat tidak menghendaki bangsa Israel untuk mencari perlindungan dari tangan bangsa Mesir.
Penghukuman yang akhirnya dialami oleh bangsa Israel terjadi karena mereka sama sekali tidak mengambil keputusan untuk berserah kepada Tuhan. Mereka lebih percaya akan kekuatan militer bangsa-bangsa di luar. Namun, walau kondisi bangsa Israel sangat tidak setia dan membangkitkan murka Allah, tetap ada harapan dan kasih dari Allah. Pada ayat 15 ditulis, bahwa dengan “bertobat dan tinggal diam” maka mereka (bangsa Israel) akan diselamatkan. Diikuti ayat 18-26, yang merupakan janji pemulihan bagi bangsa Israel; serta bagian terakhir ayat 27-33, yaitu penghukuman bagi Asyur, — bangsa yang menyerang Israel.
Amarah Allah dalam sejarah bangsa Israel selalu nyata dan peringatan-Nya selalu ditepati-Nya. Namun, anugerah kasih selalu ada dalam pribadi Allah. Allah di tengah hukuman yang Ia berikan, juga selalu memberi harapan agar kita dapat bangkit dan kembali kepada-Nya.
Mari setiap kita belajar untuk semakin hari semakin setia kepada Allah, janganlah kita berani untuk mengabaikan hukum-hukum dan peringatan- Nya dalam hidup kita.
STUDI PRIBADI : Pernahkah Anda ketika menghadapi kesulitan hidup, lebih mengandalkan orang lain ketimbang Allah ?
Pokok Doa : Berdoalah bagi hidup kita, agar senantiasa ingat bahwa Allah adalah satu-satunya penolong kita dan pembebas kita, biarlah kita berserah selalu hanya kepada-Nya.