Tanpa Hikmat, Apa Jadinya ?

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 10, Bacaan setahun: Bilangan 33-34, Lukas 23

“Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri…” (Pengkhotbah 10:2)

 

Pengkhotbah 9:18 mengingatkan, hikmat jauh lebih hebat ketimbang alat-alat perang yang paling canggih sekalipun. Ia berguna di tangan orang yang berhikmat, tetapi merusak dan menghacurkan, bila ada di tangan orang yang tidak tepat. Pengkhotbah 10 merupakan sambungan pasal sebelumnya. Kali ini kita diajak melihat dan merenungkan kerusakan yang ditimbulkan dalam kehidupan orang yang tidak memiliki hikmat.

Orang yang tidak berhikmat dan bodoh diumpamakan seperti seekor lalat yang mati di dalam minyak urapan. Keberadaan lalat mati itu merusak dan menyebabkan minyak tersebut tidak mungkin digunakan kembali. Apa saja kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh orang yang bodoh?

Ayat 4-6 dan 16-17 menggambarkan satu situasi penguasa yang tidak berhikmat. Keadaan ini akan mendatangkan kesulitan yang tidak kecil bagi rakyatnya. Sementara ada juga orang bodoh yang mengutuki sang raja, hal inipun akan mendatangkan kesukaran baginya (ayat 20).

Selanjutnya ayat 7-10 merupakan nasihat pengkhotbah tentang bekerja. Sebenarnya ini ingin mengatakan bahwa hikmat pun dibutuhkan di tempat seseorang bekerja. Ketika seseorang bekerja tanpa menggunakan hikmatnya, maka ia sedang membuat hidupnya sulit dan pekerjaannya bisa sia-sia. Pengkhotbah mengingatkan: “jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri” (10:15).

Pengkhotbah juga memperingatkan agar seseorang dapat bijak dalam bertutur kata (ayat 3, 11-14, 20). Seseorang yang mengumbar perkataan tanpa hikmat sedang mendatangkan kesulitan atas hidupnya sendiri.

Bacaan hari ini menolong kita untuk mengevaluasi diri, apakah kita sudah memiliki hikmat Allah dan menggunakannya dalam kehidupan kita. Yakobus 1:5 menolong kita untuk meminta hikmat yang benar dari Allah, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit,—maka hal itu akan diberikan kepadanya”. Berdoalah dan mintalah hikmat Allah.

STUDI PRIBADI: Sudahkah kita memiliki hikmat Allah dan juga menerapkannya dalam kehidupan kita ?

Pokok Doa: Berdoalah untuk jemaat Tuhan, agar mereka memiliki hikmat di dalam kehidupan mereka dan menggunakan hikmat itu untuk memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sekelilingnya.