Kematian Dan Pengkhianatan

“Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas– sebab ia mati kemudian–diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.” (Kejadian 35:18)



Pembahasan: Kejadian 35:16-22a | Ayat Bacaan: Kejadian 35

Di tahun 2018, sebuah gereja di Indonesia menghadapi krisis besar berupa skandal keuangan, isu perselingkuhan, dan berakhir dengan perpecahan. Krisis ini melibatkan gembala sidang yang mendirikan gereja itu. Selain mencoreng citra gereja, kasus ini melukai kepercayaan jemaat. Namun, di tengah krisis itu, banyak anggota jemaat, bersama gembala pengganti, yang tetap setia dan berusaha memulihkan integritas komunitas mereka.

Bacaan hari ini menyajikan dua peristiwa penting: kematian Rahel saat melahirkan Benyamin dan pengkhianatan Ruben terhadap Yakub. Rahel, istri yang dicintai Yakub, meninggal sesudah melahirkan anak keduanya. Meski Rachel menamai anaknya “Ben-Oni” (anak kesedihanku), Yakub menggantinya menjadi “Benyamin” (anak tangan kananku). Pergantian nama ini bukan sekadar tindakan simbolis, tetapi menunjukkan iman Yakub yang memilih memandang harapan di tengah kehilangan.

Sebaliknya, Ruben, anak sulung Yakub, justru melakukan tindakan amoral dengan tidur bersama Bilha, gundik ayahnya. Dalam konteks budaya kuno, ini bukan sekadar dosa seksual, tetapi juga upaya merebut otoritas keluarga. Dalam narasi Perjanjian Lama, tindakan serupa ini sering mencerminkan pemberontakan politik atau sosial, sebagaimana dalam cerita Absalom yang mengambil gundik-gundik Daud (2 Sam. 16:20-22). Yakub, meskipun mengetahui perbuatan ini, memilih tidak langsung bereaksi, mungkin untuk menghindari konflik yang lebih besar. Namun, pelanggaran ini tidak berlalu tanpa konsekuensi, karena hak kesulungan Ruben dicabut kemudian (Kej. 49:4).

Sikap Yakub menghadapi kematian Rahel dan pengkhianatan Ruben menunjukkan dua sisi dari kehidupan manusia: iman untuk berharap di kala duka, serta dosa dan pemberontakan di sisi lain. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Allah tetap setia bekerja dalam kehidupan Yakub dan keturunannya, membawa mereka menuju penggenapan janji-Nya. Dalam hidup kita, kehadiran Allah yang setia mengingatkan kita untuk memilih integritas dan kasih, bahkan ketika kita dikelilingi oleh kejatuhan moral.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda dapat mencontoh iman Yakub yang melihat harapan di tengah kesulitan, dan menghindari sikap seperti Ruben yang memilih untuk berkhianat?

Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan mengajar kita untuk hidup dalam integritas dan setia pada kehendak-Nya, serta menolong memulihkan hubungan yang rusak dan memilih kasih di atas segala hal.

×

2 Samuel 16 : 20-22

20 Kemudian berkatalah Absalom kepada Ahitofel: "Berilah nasihat; apakah yang harus kita perbuat?"

21 Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya."

22 Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.

×

Kejadian 49 : 4

4 Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!

×

Kejadian 49 : 4

4 Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!

×

Kejadian 30 : 34-36

34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."

35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga.

36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

×

Kejadian 30 : 37-39

37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

×

Kejadian 30 : 43

43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :