Akal Bulus Yakub

“Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.” (Kejadian 30:43)



Pembahasan: Kejadian 30:25-43 | Ayat Bacaan: Kejadian 30

Pernahkah Anda merasa harus mengandalkan cara-cara licik untuk memastikan hidup berjalan sesuai rencana? Dunia memang sering memuji kecerdikan, tetapi sayang sekali mereka jarang bertanya: “Apakah Tuhan ada dalam setiap rencana ini?”

Setelah Yusuf lahir, Yakub ingin kembali ke tanah leluhurnya (ay. 25). Namun, Laban yang serakah berusaha menahan Yakub karena kehadiran Yakub membawa berkat baginya (ay. 27). Laban pun mencoba mengiming-imingi Yakub dengan upah. Yakub menyetujuinya dengan meminta domba berbintik dan kambing berbelang sebagai imbalan (ay. 32-33). Laban setuju, tetapi mencoba mengelabui Yakub dengan memisahkan kawanan itu sebelumnya (ay. 34-36). Meski begitu, Yakub merancang cara untuk mengatasi tipu daya Laban (ay. 37-39). Metodenya tampak aneh dan sebenarnya tidak menentukan hasil. Peneliti modern pun berpendapat bahwa hal itu tidak ilmiah. Namun, tindakan Yakub ini menunjukkan imannya bahwa Allah tetap menegakkan janji-Nya, meski melalui kelemahan dan kebodohan manusia. Terbukti, ayat 43 mengungkapkan bahwa Yakub akhirnya menjadi sangat kaya, bukan karena akalnya sendiri, tetapi karena penyertaan Allah. Janji-Nya tetap teguh, meskipun Yakub tidak selalu bertindak dengan benar.

Kisah Yakub ini mewakili apa yang kita sering kali yakini bahwa kita harus “membantu” Allah untuk menggenapi rencana-Nya. Namun, kita tahu bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu. John Calvin pernah berkata, “Tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh dari tipu daya manusia jika Allah tidak memberkatinya. Sebaliknya, kasih karunia-Nya bisa melimpah, bahkan melalui kelemahan kita.”

Kita sering terjebak dalam godaan ingin mengatur dan menentukan hidup dengan cara kita sendiri. Maka, tidak heran kita sering dipenuhi kekhawatiran, rasa panik, dan overthinking terhadap hal-hal di luar kemampuan kita. Mari, hari ini kita bertobat dari kebergantungan pada hikmat dan kecakapan kita, dan bergantung pada kedaulatan kasih karunia Allah. Kita sering gagal, tetapi kasih karunia-Nya tidak pernah gagal; bukan karena kita layak, tetapi karena Dia Allah yang setia.

STUDI PRIBADI: Apa usaha Anda sehari-hari mencermikan kepercayaan bahwa Tuhanlah yang memberi hasil, atau justru terlalu mengandalkan diri sendiri?

Pokok Doa: Berdoalah agar kita tidak menaruh harapan kita pada hikmat dan kecakapan diri kita sendiri, tetapi menaruhnya hanya pada kedaulatan kasih karunia Allah yang sempurna.

×

Kejadian 30 : 25

25 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: "Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku.

×

Kejadian 30 : 27

27 Tetapi Laban berkata kepadanya: "Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau."

×

Kejadian 30 : 32-33

32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku.

33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku."

×

Kejadian 30 : 34-36

34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."

35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga.

36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

×

Kejadian 30 : 37-39

37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

×

Kejadian 30 : 43

43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :