Malam Gelap Jiwa

“Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.” (Mazmur 88:19)



Pembahasan: Mazmur 88:19 | Ayat Bacaan: Mazmur 88:1-19

Pernahkah Anda merasa stress dan depresi yang sangat mendalam, putus asa namun tidak menemukan jalan keluar? Pada saat yang sama, Anda juga bergumul dengan perasaan bersalah karena didakwa kurang beriman dan berserah kepada Tuhan? Apa yang harus kita perbuat ketika mengalami kondisi demikian?

Mazmur 88 adalah salah satu mazmur yang sangat unik karena memberi nuansa duka dan keputusasaan yang sangat mendalam. Mazmur ini berakhir dalam kegelapan (ay. 19), tanpa pernyataan keyakinan yang jelas akan pertolongan Tuhan. Berdasarkan keluhan-keluhan yang dicurahkan (ay. 3-9), setidaknya kita bisa merasakan penderitaan yang sangat hebat, baik secara fisik, emosi, jiwa, sosial maupun spiritual sang pemazmur. Jiwa yang jenuh dengan kesusahan (ay. 4a), hidup di ambang maut, sekarat namun tidak berdaya (ay. 4b-5), ditinggalkan seperti orang mati tanpa harapan (ayat 6), ditempatkan dalam kegelapan yang paling gelap (ay. 7-8), dijauhkan dan dikucilkan dari teman-teman dan kenalan (ay. 9a), tanpa jalan keluar (ay. 9b). Yang lebih mengerikan, ia merasa dibuang dan tidak lagi dipedulikan Allah (ay. 14). Bukan hanya sementara, tapi sangat lama dan berkepanjangan. Ia bahkan berkata, semuanya itu sudah ia alami sejak kecil (ay. 16). Ia merasa seakan-akan dihukum sendiri oleh kedahsyatan murka Allah (ayat 17-18). Ia mengalami kehilangan materi, relasi dan koneksi, termasuk kekasih dan teman-teman terdekatnya. Yang tersisa hanyalah kegelapan (ay. 19).

Namun pemazmur tetap percaya bahwa Allah adalah penyelamat-Nya, sehingga ia terus bertekun dan setia dalam segala waktu untuk berseru dan memohon belas kasihan Allah (ay. 2, 10). Sekalipun merasa dibuang dan diabaikan, pemazmur tetap terus berdoa di hadapan Allah (ay. 14-15).

Mazmur ini mengajar kita untuk percaya bahwa Allah adalah penyelamat kita, tidak peduli segelap apa jiwa kita atau sedalam apa kesusahan dan penderitaan kita. Sekalipun tampak tidak ada dasar untuk berharap, tidak ada pertolongan dan jalan keluar, atau bahkan merasa diabaikan Tuhan, jangan pernah menyerah dan berhenti berharap kepada Allah. Teruslah bertekun dalam iman dan setia untuk berseru dan berdoa kepada Allah.

STUDI PRIBADI: Kegelapan jiwa seperti apa yang dialami oleh pemazmur? Bagaimanakah pemazmur boleh menghadapinya?

Pokok Doa: Doakanlah umat Tuhan untuk terus berharap dan menantikan Tuhan di tengah segala pergumulan dan penderitaan sekalipun tampak tidak ada dasar untuk berharap.

×

Mazmur 88 : 1-19

Doa pada waktu sakit payah

88:1-19
1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;

3 (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.

4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

8 (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

10 (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela

11 (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?

12 (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 3-9

2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;

3 (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.

4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

8 (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 4a

3 (88-4a) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka,

×

Mazmur 88 : 4b-5

3 (88-4b) dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.

4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

×

Mazmur 88 : 6

5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

×

Mazmur 88 : 7-8

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

×

Mazmur 88 : 9a

8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,

×

Mazmur 88 : 9b

8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :