Perjanjian Allah

“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Keluaran 19:5-6)



Pembahasan: Keluaran 19:5-6 | Ayat Bacaan: Keluaran 19:1-25

Sebuah perjanjian biasanya diajukan oleh pihak yang berkepentingan atau pemohon kepada termohon. Dalam hal ini, pemohon ada dalam posisi yang lebih ‘rendah’ dibandingkan dengan termohon. Namun hal ini berbeda dengan apa yang Allah lakukan kepada bangsa Israel. Allah yang adalah pemilik alam semesta merendahkan diri-Nya untuk menjalin ikatan perjanjian dengan Israel. Kisahnya diceritakan dalam perikop ini.

Perjalanan bangsa Israel telah sampai di padang gurun Sinai pada bulan ketiga setelah mereka keluar dari perbudakan Mesir. Setelah Allah mendemonstrasikan mukjizat-Nya melalui sepuluh tulah dan lautan yang terbelah, kini Allah ingin memurnikan bangsa Israel. Sinai adalah satu tempat penting dalam Perjanjian Lama, karena di situlah Allah mengikat perjanjian dengan Israel, umat kesayangan-Nya. Perjanjian ini dimulai dengan memutar kembali anugerah Allah. Allah yang berinisiatif, Allah yang membebaskan. Dia yang menghancurkan Mesir, dan bukan bangsa Israel. Inilah yang menjadi landasan bagi Israel untuk menaati Allah. Anugerah Allah diikuti dengan tanggung jawab sebagai respons manusia kepada anugerah-Nya. Wujudnya adalah dengan berpegang kepada firman Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus.

Hal ini dilakukan Israel ketika Musa ingin menghadap Allah. Bangsa Israel harus menguduskan diri. Ritual penyucian meliputi mencuci pakaian dan membersihkan tubuh untuk menghilangkan bekas kontak dengan sesuatu yang membuat najis secara ritual. Mereka tidak boleh melakukan persetubuhan karena mereka akan menjadi najis selama sehari. Mereka tidak boleh mendaki atau menyentuh kaki gunung itu. Allah ingin mendidik bangsa Israel bahwa kekudusan Allah tidak berkompromi dengan dosa manusia. Siapa pun yang bersentuhan dengan kesucian Allah pasti mati.

Kisah ini mengajarkan pentingnya hidup berpegang pada firman-Nya sebagai bentuk respons kita kepada anugerah-Nya. Allah mengundang kita untuk berkomitmen pada perjanjian-Nya dengan hidup dalam kekudusan. Karena Allah yang berinisiatif, maka manusia menjadi reseptif.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita dapat berusaha menjaga kekudusan di tengah-tengah keberdosaan kita?

Pokok Doa: Berdoa bagi mereka yang jatuh di dalam dosa yang sama secara berulang-ulang. Allah Roh Kudus menolong mereka bangkit.

×

Keluaran 14 : 31

31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

×

Keluaran 7 : 3

3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.

×

Keluaran 2 : 23-24

23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.

24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

×

Kejadian 22 : 1-19

Kepercayaan Abraham diuji

1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"

8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.

10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,

16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

×

Kejadian 32 : 24

24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

×

Kejadian 32 : 26b

26b Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."

×

Kejadian 28 : 13-14

13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.

14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

×

Kejadian 31 : 3, 31

3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau."

13 Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."

×

1 Petrus 5 : 6-7

6 Karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

7 Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu.

×

Yohanes 16 : 33

33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

×

Matius 28 : 20

20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."

×

Yohanes 10 : 10b

10b Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah.

×

Roma 6 : 18

18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

×

Roma 12 : 2

2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna.

Sharing Is Caring :