Mahkota Ciptaan

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:27)



Pembahasan: Kejadian 1:27 | Ayat Bacaan: Kejadian 1:1-31

Pada tahun 1504, Michelangelo menyelesaikan salah satu maha karya-nya, patung David. Selama tiga tahun, ia dengan teliti memahat sebuah blok marmer yang telah ditolak pemahat lain. Hasilnya adalah sebuah karya seni yang begitu hidup, seolah-olah nafas kehidupan telah ditiupkan ke dalamnya. Ketika ditanya bagaimana ia bisa menciptakan karya seindah itu, Michelangelo menjawab dengan sederhana, “Aku membayangkan ada malaikat di dalam marmer itu dan memahatnya sampai aku selesai.”

Kejadian 1:27 merupakan bagian dari narasi penciptaan manusia, di mana ini adalah puncak dari rangkaian penciptaan pada hari keenam, yang kemudian diikuti oleh perintah untuk berkuasa atas ciptaan lain (ay. 28). Ada beberapa kata penting dari ayat 27, yaitu kata “menciptakan” dalam bahasa Ibrani adalah “bara,” sebuah kata yang dalam Alkitab hanya digunakan dengan Allah sebagai subjeknya. Hal ini menegaskan tindakan ilahi yang unik dalam penciptaan manusia. Manusia bukan hasil kebetulan atau evolusi, tetapi karya seni yang dirancang dengan cermat oleh Seniman Agung alam semesta.

Frasa “menurut gambar-Nya” menggunakan kata Ibrani “tselem,” yang berarti gambar atau patung. Bayangkan, manusia adalah “patung hidup” Allah di bumi ini! Bukan dalam arti fisik, tetapi dalam esensi dan fungsi. Manusia dicipta untuk mencerminkan sifat-sifat Allah – kasih, kreativitas, kebijaksanaan, dan banyak lagi. Setiap kali manusia menunjukkan kasih, setiap kali manusia menciptakan sesuatu yang indah, manusia sedang merefleksikan gambar Sang Pencipta. Lebih jauh lagi, ayat ini menyebut “laki-laki dan perempuan.” Kesetaraan gender bukanlah konsep modern; ini adalah desain ilahi sejak awal penciptaan. Baik pria maupun wanita sama-sama mewakili gambar Allah, masing-masing dengan keunikan yang melengkapi satu sama lain. Dalam keragaman, manusia mencerminkan kompleksitas dan keindahan Allah.

Ketika merenungkan identitas sebagai mahkota ciptaan, ingat panggilan kita, diciptakan untuk kemuliaan Allah, untuk mencerminkan keindahan-Nya bagi seluruh ciptaan. Sadari identitas mulia kita. Perlakukan sesama dengan hormat dan kasih, mereka juga adalah pembawa gambar Allah. Mari merawat bumi ini dan segala isinya dengan penuh tanggung jawab, untuk menghormati kepercayaan yang telah diberikan kepada kita sebagai mahkota ciptaan.

STUDI PRIBADI: Jelaskan artinya: manusia diciptakan menurut gambar Allah? Bagaimana seseorang dapat memahami bahwa dirinya adalah “mahkota ciptaan” Allah?

Pokok Doa: Berdoalah bagi mereka yang mengalami kecacatan secara fisik, agar Allah tetap memberikan kekuatan dan memelihara dengan cara-Nya yang ajaib.

×

Kejadian 1 : 27

27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

×

Kejadian 1 : 28

28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

×

Kejadian 3 : 18

18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

×

Kejadian 3 : 17, 19

17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

×

Kejadian 3 : 19

19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

×

Wahyu 19 : 16

16 Pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

×

Filipi 4 : 4-7

4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

6 Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

×

Ibrani 4 : 14-15

14 Jadi, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita.

15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa.

×

Wahyu 3 : 12

12 Siapa yang menang, ia akan Kujadikan tiang di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Sharing Is Caring :