Kebebasan Sejati

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1)



Pembahasan: Galatia 5:1 | Ayat Bacaan: Galatia 5:1-15

Kebebasan (liberty) berarti tidak ada pembatasan sewenang-wenang, dengan mempertimbangkan hak-hak semua yang terlibat. Namun, sebagian masyarakat mengartikan kebebasan adalah kesempatan untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkannya. Sehingga kebebasan ini dapat menyinggung atau melukai perasaan orang lain.

Jadi apakah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus dalam bagian Firman Tuhan hari ini? Rasul Paulus hendak menjelaskan kepada jemaat Galatia bahwa keselamatan yang sesungguhnya adalah oleh karena iman kepada Kristus. Sedangkan peranan hukum Taurat adalah menuntun umat Allah menyadari ketidak-mampuannya untuk beroleh keselamatan tanpa anugerah Kristus dalam kehidupannya. Sebab itu, tujuan Injil Kristus adalah untuk memerdekakan orang-orang dari kutuk hukum Taurat sehingga mereka bisa secara sukarela dan tepat menanggapi Allah dengan cara yang tepat. Seperti halnya Abraham meresponi janji Allah dengan iman hanya kepada Allah. Dengan demikian Rasul Paulus menegaskan bahwa setiap orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus, maka jangan lagi memberi diri untuk diperhamba oleh Hukum Taurat. Artinya, iman kepada Kristus tidak perlu ditambah dengan perbuatan manusia melalui pengamalan terhadap Hukum Taurat. Atau sebaliknya, justru jemaat Galatia menganggap bahwa kebebasan itu berarti hidup tanpa aturan. Yang benar adalah setiap orang yang beriman kepada Kristus telah dimerdekakan dari tuntutan hukum Taurat agar kita dengan penuh kasih menaati hukum yang terutama dalam Taurat yaitu hidup saling mengasihi sesama dan mengasihi Allah.

Hari ini, kita diingatkan bahwa melalui karya Kristus di atas Salib, keselamatan manusia telah diberikan, hanya melalui iman kepada Pribadi Kristus. Oleh sebab itu, orang beriman bebas untuk tidak melakukan dosa dan bebas untuk hidup bagi Allah. Sehingga kita hidup bukan untuk saling melukai dan membinasakan sesama, sebaliknya hidup bertanggung jawab menciptakan kehidupan yang saling mengasihi sesama manusia.

STUDI PRIBADI: Mengapa Kristus menjadi Pribadi yang memerdekakan kita dari hukum Taurat? Apa yang dapat kita lakukan sebagai orang merdeka bagi Allah dan sesama?

Pokok Doa: Berdoa bagi pertumbuhan iman rohani umat Tuhan, senantiasa menjadi saluran berkat, memuliakan nama Tuhan. Para pemimpin Indonesia mewujudkan kemerdekaan hidup yang bisa dinikmati seluruh masyarakat.

×

Roma 11 : 11

11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

×

Roma 6 : 1

1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

×

Roma 6 : 10

10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

×

Roma 6 : 13

13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

×

Roma 3 : 20

20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :