Paulus Sang Terdakwa

“Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorang pun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!” (KPR 25:11)



Pembahasan: Kisah Para Rasul 25:8 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 25:1-12

Tangan Tuhan yang tidak terlihat terus memelihara dan menjaga hidup Paulus. Sekalipun Paulus mengalami ketidakadilan, ditahan atas kesalahan yang tidak dilakukan, tetapi dalam keadaan sulit itu pun, Tuhan berkarya dan hadir. Setelah dua tahun di dalam penahanan gubernur Feliks, sekarang di bawah pemerintahan gubernur yang baru, yakni Festus, Tuhan kembali menunjukkan bahwa apabila Tuhan tidak mengizinkan, maka siapapun tidak bisa menyakiti hamba-Nya.

Sebagai gubernur baru, Festus dikatakan melakukan perjalanan dari Kaisarea ke Yerusalem. Mendengarnya, para imam kepala dan orang Yahudi memanfaatkan waktu ini untuk menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus, dengan harapan agar Festus mengirim Paulus ke Yerusalem untuk diadili. Firman Tuhan dengan jelas memberitahukan bahwa mereka berencana membunuh Paulus di tengah jalan. Namun Tuhan menyelamatkan Paulus dari tangan mereka, karena Festus memutuskan untuk tetap mengadili Paulus di Kaisarea sebab ia akan segera kembali ke Kaisarea dan mengajak mereka yang berwenang ikut mengajukan dakwaan kepada Paulus di sana.

Singkat cerita, Paulus kembali diadili. Dari pembelaannya, sebenarnya Festus bisa saja segera membebaskan Paulus, tapi Festus hendak mengambil hati orang Yahudi sehingga ia mau menyerahkan Paulus untuk diadili di Yerusalem. Namun Paulus yang tidak bersalah, tahu rencana jahat mereka dan dengan tegas menolak serta mengajukan naik banding kepada Kaisar.

Sikap Paulus yang tidak takut dan gentar, yang dengan berani mengatakan bahwa ia bersedia menerima konsekuensi apabila memang ia bersalah, menjadi keteladanan bagi kita, anak-anak Tuhan, untuk berani mempertanggungjawabkan apa yang kita yakini dan lakukan di hadapan Tuhan dan manusia. Sekalipun banyak orang mendakwa dia, hatinya tidak menjadi ciut sebab ia percaya bahwa Tuhan menjadi pembelanya.

Oleh sebab itu, tantangan apapun yang harus kita hadapi untuk hidup benar di hadapan-Nya, mari kita dengan penuh keyakinan berkata, “TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mazmur 118:6).

STUDI PRIBADI: Apa yang Festus lakukan untuk mengambil hati orang Yahudi? Mengapa Paulus mengajukan banding kepada Kaisar? Bagaimana kita melihat hal ini dalam kaitan dengan penyebaran Injil yang dilakukan oleh Paulus?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar jemaat Tuhan boleh terus hidup dalam kebenaran sehingga tidak menjadi cela bagi orang lain untuk mendakwa kita.

×

Mazmur 118 : 6

6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

×

Kisah Para Rasul 15 : 19-20

19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,

20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

×

Kisah Para Rasul 15 : 28-29

28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:

29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :