Bacaan hari ini: Amsal 17, Bacaan setahun: Imamat 13-14, Markus 15
“Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketentraman, dari pada makanan daging disertai dengan perbantahan.” (Amsal 17:1)
Amsal 17
Kumpulan amsal-amsal Salomo
Imamat 13
Penyakit Kusta
Imamat 14
Markus 15
Yesus di hadapan Pilatus
Permasalahan hidup yang kerap kali terjadi adalah, ketika seseorang memendam kekecewaan yang mendalam terhadap dirinya sendiri, penyebabnya adalah karena segala hal yang telah direncanakan, tidak ada yang terlaksana.
Pasal 16 ini diawali dengan suatu pengajaran mengenai kedaulatan Tuhan. Sangatlah baik apabila niat atau rencana kita diteguhkan dengan tidak tergesa-gesa karena rasa takut yang menggelisahkan; akan baik juga apabila rencana berjalan dengan dibarengi kejujuran; dan lebih sempurna lagi apabila niat dan rencana itu sepenuhnya dipercayakan kepada Tuhan.
Mengapa kita harus mempercayakannya kepada Tuhan? Karena dengan mempercayakan setiap niat dan rencana kita kepada Tuhan, hal itu menunjukkan sikap kebergantungan diri kita dan berserah penuh pada pimpinan anugerah-Nya. Manusia boleh merencanakan jalan hidupnya ke depan, namun pada akhirnya Tuhan yang menentukannya. Bukan berarti manusia tidak bisa merencanakan apapun, melainkan harus belajar mempercayakan rencananya pada kehendak Tuhan, karena kehendak Tuhan mencakup hal-hal yang tidak bisa dipahami oleh pemikiran manusia. Kita tidak pernah tahu akan hari-hari hidup ke depan, keterbatasan diri membuat kita tidak bisa bertindak dan mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan hanya kehendak Tuhan yang sanggup melaksanakan apa yang tidak bisa kita lakukan. Menjawab permasalah hidup yang terjadi akibat kecewa karena rencana kita tidak terlaksana, nyatanya hal itu tidak pantas, karena kenyataanya manusia adalah terbatas adanya, manusia tidak bisa tanpa Tuhan, manusia butuh Tuhan, itulah kenapa dalam Amsal 3 mengatakan, “Serahkanlah perbuatamu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
Belajar dari bagian Firman Tuhan ini untuk senantiasa mengarahkan seluruh totalitas hidup kita, apapun yang menjadi tujuan hidup dalam rencana ke depan, sepenuhnya ada dalam kehendak Tuhan, jadi jangan memendam kekecewaan hanya karena rencana tak terlaksana.
STUDI PRIBADI:
(1) Pernahkah kita kecewa terhadap Tuhan ketika tidak satupun rencana berjalan sesuai kehendakkita?
(2) Apakah kita mau percaya pada kehendak Tuhan?
Berdoalah: Tuhan, biarlah hidup kami senantiasa percaya pada kehendak- Mu, karena sesungguhnya setiap rencana yang daripada-Mu tidak akan ada yang gagal satupun, dan hidup kami ada dalam kuasa-Mu, Amin.