Menderita Sebagai Anak Allah

“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus.” (Markus 4:16, TB)



Bacaan hari ini: 1 Petrus 4:12-19 | Bacaan setahun: 1 Petrus 4-5

Banyak orang Kristen kecewa terhadap Tuhan karena penderitaannya, karena berpikir bahwa menjadi anak Allah pasti sukses, yang dalam realitanya tidak seperti itu. Petrus memberi peringatan kepada orang-orang percaya bahwa mereka sedang dan akan menghadapi berbagai tantangan iman. Beberapa di antaranya adalah cara hidup sembrono yang tidak memuliakan Tuhan dan aniaya karena imannya kepada Kristus. Petrus mendorong dengan lembut dan tegas agar anak Allah siap sedia dalam segala waktu untuk mempertanggungjawabkan iman di hadapan orang lain.

Petrus memberi kontras tentang penderitaan yang bisa dialami anak-anak Allah, yaitu mereka yang memiliki relasi pribadi dengan Tuhan Yesus, yang hidup mengandalkan dan menjadikan Yesus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat pribadi. Kontras yang dimaksudkan adalah ketika anak Allah mengalami penderitaan karena iman mereka kepada Kristus, maka hal itu bukanlah sesuatu yang memalukan sehingga harus disembunyikan. Sebaliknya melalui penderitaan seperti itu justru Tuhan dipermuliakan dalam nama Kristus. Yang memalukan adalah apabila anak Allah menderita karena perbuatan mereka yang tercela dan jahat, yang tidak ada bedanya dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus seperti menjadi pembunuh, pencuri, penjahat, atau pengacau.

Menjadi anak Allah bukan berarti kebal akan penderitaan dan aniaya dalam bentuk apa pun, termasuk karena iman. Penderitaan bukan untuk dicari atau dijauhi, tapi dihadapi dengan kepala tegak dan keyakinan penuh karena jati diri kita sebagai anak-anak Allah. Baik penderitaan maupun kenyamanan, semua dalam kendali Tuhan, oleh karena itu anak-anak Allah hendaknya tidak tumbang karena penderitaan dan tidak terbuai karena kenyamanan. Paulus mengingatkan, anak-anak Allah lebih daripada orang-orang yang menang. Ia juga menulis, Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup… tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Rm 8:35-39).

STUDI PRIBADI: Sebagai anak Allah, bagaimana Anda memandang penderitaan hidup? Benarkah hidup anak Allah selalu sukses dan makmur tanpa pernah menderita?

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat mempunyai pemahaman yang benar tentang penderitaan hidup. Anak-anak Allah yang sedang bergumul karena imannya, agar tetap kuat dan menjadi pemenang karena Kristus.

×

Roma 8 : 35-39

35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

×

1 Petrus 5 : 1

1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

×

1 Petrus 2 : 9

9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

×

1 Petrus 2 : 10

10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

×

Ibrani 7 : 1-16

1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Kristus adalah Imam yang lebih tinggi dari pada Harun

11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?

12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.

13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.

14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.

15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,

16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.

×

Ibrani 1 : 4

4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

×

Keluaran 6 : 5-7

5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.

6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

×

Keluaran 20 : 1-2

1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

×

Ibrani 8 : 2

2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

×

Mazmur 110 : 4

4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Sharing Is Caring :