Kristus Batu Penjuru

“’Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.’ Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ‘Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’” (2:6, 7)



Bacaan hari ini: 1 Petrus 2:1-10 | Bacaan setahun: 1 Petrus 1-2

Rumah yang punya kualitas baik, biasanya memiliki sebuah pondasi kuat, yang menjadi landasan tempat berdirinya sebuah bangunan atau rumah. Pondasi tersebut sekaligus berfungsi menopang beban seluruh struktur bangunan atau rumah agar tidak ambles. Itulah sebabnya maka pondasi dibangun dengan menggunakan batu-batu yang kuat.

Dalam tradisi kuno, ada satu batu terbesar diletakkan di sudut bangunan sebagai sebuah batu penjuru. Batu penjuru itu diletakkan pada sudut utama sebuah bangunan baru dan berguna untuk menghubungkan satu sudut tembok bangunan dengan tembok lainnya. Batu penjuru ini juga berfungsi sebagai batu utama di mana batu-batu lain dan bangunan pun diselaraskan penempatannya sesuai dengan batu penjuru ini.

Dalam kekristenan, Yesus Kristus disebut sebagai batu penjuru, sebagaimana tertulis di dalam ayat 6-7, yang senada dengan yang tertulis dalam kitab Yesaya 28:16. Yesus Kristus sebagai batu penjuru bertindak sebagai pemersatu setiap orang percaya, sekaligus patokan bagi orang percaya agar dapat menyelaraskan hidupnya dengan Kristus. Keselarasan itu diwujudkan ketika umat Tuhan bersedia membuang segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Proses itu dilanjutkan dengan sebuah gambaran seorang bayi yang baru lahir, yang selalu ingin mendapatkan asupan makanan yang murni dan rohani, sehingga dapat mengalami pertumbuhan. Ini mengandung arti bahwa penting bagi orang percaya untuk mendapat nutrisi rohani yang murni sehingga mengalami pertumbuhan rohani dan keselarasan hidup dengan Tuhan Yesus Kristus.

Alasan dan tujuan keselarasan itu dijelaskan di dalam ayat 9 dan 10, yang menyatakan identitas orang percaya sebagai milik kepunyaan Tuhan yang mencerminkan Tuhan sebagai Raja atas hidup mereka sehingga mereka dapat memberitakan perbuatan-perbuatan besar Tuhan. Kiranya Tuhan senantiasa memampukan kita untuk hidup selaras dengan Kristus, sebagai batu penjuru hidup kita, sehingga hidup kita boleh memberitakan perbuatan-perbuatan besar Tuhan.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita dapat hidup selaras dengan Kristus, Batu Penjuru hidup kita? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menyatakan perbuatan besar Tuhan dalam hidup kita?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan dan hikmat-Nya kepada setiap kita untuk hidup menyatakan perbuatan besar dari Tuhan melalui hidup kita masing-masing.

×

1 Petrus 2 : 6-7

6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

×

Yesaya 28 : 16

16 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!

×

1 Petrus 2 : 9

9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

×

1 Petrus 2 : 10

10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

×

Ibrani 7 : 1-16

1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Kristus adalah Imam yang lebih tinggi dari pada Harun

11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?

12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.

13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.

14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.

15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,

16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.

×

Ibrani 1 : 4

4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

×

Keluaran 6 : 5-7

5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.

6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

×

Keluaran 20 : 1-2

1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

×

Ibrani 8 : 2

2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

×

Mazmur 110 : 4

4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Sharing Is Caring :