Hamba Bagi Sesama

“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:43-45)



Bacaan hari ini: Markus 10:35-45 | Bacaan setahun: Markus 10

Kebanyakan orang memandang bahwa menjadi pelayan adalah hal yang rendah. Ini mungkin karena tugas mereka ialah melaksanakan perintah orang lain atau menyediakan makanan atau barang yang dibutuhkan. Sementara, orang yang memberi perintah dianggap memiliki kedudukan lebih tinggi. Namun tidaklah demikian sudut pandang Yesus.

Dalam bagian yang kita baca, Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang ingin menjadi besar, seharusnya dia menjadi pelayan. Sedangkan orang yang ingin menjadi terkemuka seharusnya menjadi hamba untuk semuanya. Kata “pelayan” dan “hamba” memiliki makna yang sama, yaitu posisi seseorang yang melayani orang lain. Di ayat ke 45 dikatakan bahwa Yesus sendiri, datang untuk melayani dan bahkan memberikan nyawa-Nya untuk menjadi tebusan bagi orang-orang. Menjadi pelayan atau hamba dalam bagian ini dianggap menjadi sarana pembuktian bahwa seseorang memang layak untuk dianggap sebagai yang terkemuka. Yesus mengingatkan bahwa kekuasaan seringkali sudah disalahgunakan untuk pencapaian dan bagi kepuasan diri sendiri dan tidak memuliakan Tuhan. Oleh sebab tu, Yesus memperkenalkan sebuah pola hidup yang justru membagikan hidup bagi kebaikan orang lain. Melayani bukan dibatasi pada profesi, melainkan pada fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Hari ini Republik Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-78 tahun. Ada banyak pejuang yang telah mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan yang dapat kita nikmati hari ini. Kita bersyukur atas jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan ini.

Sebagai umat Allah, kita diingatkan agar memakai segala kekuatan, posisi, jabatan, bahkan kekuasaan kita, untuk melayani sesama. Seperti yang telah Tuhan Yesus lakukan sebagai teladan bagi kita, yaitu Ia telah memberikan nyawa-Nya agar menjadi tebusan bagi hukuman dosa orang banyak, bukan hanya kemerdekaan hukuman dosa di hari ini, melainkan sampai kekekalan. Sehingga kehidupan kita menjadi berkat bagi tetangga kita, bangsa kita, dunia, dan nama Tuhan dimuliakan melalui hidup kita.

STUDI PRIBADI: Apa yang kita pelajari mengenai karakter Tuhan dalam Markus 10:45 ? Apa yang dapat kita lakukan untuk melayani sesama? Sudahkah kita memberitakan Injil?

Pokok Doa: Berdoa bagi masa depan bangsa Indonesia, makin berkembang dan menjadi negara yang maju. Berdoa bagi stabilitas keamanan, ekonomi, sosial dan politik di masa-masa tahun politik menjelang PEMILU 2024.

×

Markus 10 : 45

45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

×

Markus 8 : 11-13

Orang Farisi meminta tanda

11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.

12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."

13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.

×

Markus 5 : 3-5

3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,

4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.

5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

×

Markus 5 : 9

9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."

×

Markus 5 : 6-7

6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,

7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"

×

Markus 5 : 10

10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

×

Markus 5 : 130

13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Sharing Is Caring :