Keangkuhan Israel

“Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku.” (Hosea 12:9)



Bacaan hari ini: Hosea 12:1-15 | Bacaan setahun: Hosea 12-13

Belakangan ini, sorotan terhadap gaya hidup para pejabat negara yang penuh kemewahan, glamor, dan gemar flexing (memamerkan kekayaan yang mereka miliki) nampaknya tengah menjadi bahan perbincangan seru bagi masyarakat. Mengapa demikian? Karena apa yang dimiliki dan dipamerkan para pejabat seringkali berasal dari perbuatan jahat mereka, yaitu korupsi. Hal ini sungguh ironis, mereka angkuh dan sombong karena kekayaan yang didapat dari hasil korupsi. Pada akhirnya, beberapa di antara mereka ditangkap dan dikenakan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku. Keangkuhan mereka tidak membawa keuntungan, tetapi kerugian. Keangkuhan mereka juga kerap menjadi awal petaka.

Dalam Hosea 12:1-15, Nabi Hosea mengecam dengan keras keangkuhan orang Israel terhadap Allah. Bangsa Israel telah berbalik dari Allah, bahkan mereka mulai menyembah dewa-dewa lain. Tidak hanya itu, mereka menjadi angkuh dan membanggakan diri atas kekayaan yang mereka miliki. Hosea menegaskan kembali kepada bangsa Israel bahwa keangkuhan dan kebanggaan mereka adalah hal yang keliru. Apa yang mereka miliki tidak datang atau berdasar pada diri mereka sendiri; mereka memperoleh semuanya itu dari Tuhan. Namun ironisnya, bangsa Israel melupakan hal ini. Mereka justru memandang rendah peran Allah dalam kehidupan mereka. Tidak berhenti hanya mengecam bangsa Israel, Hosea juga memberikan pengharapan bagi mereka, yakni bahwa Allah akan mengampuni mereka dan memberikan kasih karunia-Nya apabila bangsa Israel mau merendahkan diri dan bertobat dari dosa mereka.

Dari perikop ini kita belajar bahwa keangkuhan adalah dosa di hadapan Allah. Keangkuhan juga membawa konsekuensi yang merugikan. Akan tetapi, ada kesempatan bagi kita untuk mengalami pengampunan jika kita mau merendahkan diri dan berbalik kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Jika kita sedang hidup dalam keangkuhan, bertobatlah dengan sungguh dan ingat bahwa semua yang kita miliki adalah dari Tuhan, bukan hasil dari kemampuan kita sendiri.

STUDI PRIBADI: Apa yang saat ini sedang Anda banggakan? Apakah ada kesadaran dibalik kebanggan itu bahwa semua yang Anda miliki adalah dari Allah?

Pokok Doa: Doakan Roh Kudus memampukan kita untuk hidup senantiasa rendah hati dan setia kepada Allah. Doakan jemaat yang mengalami masalah ekonomi, kiranya Allah membantu dan mencukupi kebutuhan mereka.

×

Hosea 12 : 1-15

1 (12-2) Efraim menjaga angin, dan mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak kepada Mesir.

2 (12-3) TUHAN mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.

3 (12-4) Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah.

4 (12-5) Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya:

5 (12-6) --yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya--

6 (12-7) "Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa."

7 (12-8) Sama seperti Kanaan, dengan neraca palsu di tangannya, dan suka memeras,

8 (12-9) berkatalah Efraim: "Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku."

9 (12-10) Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; Aku masih mau membuat engkau diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari pertemuan raya.

10 (12-11) Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi perumpamaan dengan perantaraan para nabi.

11 (12-12) Bila di Gilead ada kejahatan, maka mereka menjadi kesia-siaan belaka; di Gilgal mereka mempersembahkan lembu-lembu jantan, maka mezbah-mezbah mereka juga menjadi seperti timbunan batu di alur-alur ladang.

12 (12-13) Yakub melarikan diri ke tanah Aram, dan Israel memperhambakan diri untuk mendapat isteri, ya, untuk mendapat isteri ia menjadi gembala.

13 (12-14) Israel dituntun oleh TUHAN keluar dari Mesir dengan perantaraan seorang nabi, ya, ia dijaga oleh seorang nabi.

14 (12-15) Efraim telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit, maka Tuhannya akan membiarkan hutang darahnya menimpa dia, dan akan membalas celanya kepadanya.

Sharing Is Caring :