Firaun, Buaya Mesir

“Beginilah firman Tuhan Allah: Lihatlah, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, buaya yang besar, yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu, yaitu Nil, dan yang berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.” (Yehezkiel 29:3)



Bacaan hari ini: Yehezkiel 29:1-16 | Bacaan setahun: Yehezkiel 28-29

Buaya dikenal sebagai jenis binatang buas yang hidup di sungai dan danau. Buaya memiliki tubuh besar serta tergolong sebagai jenis binatang pemangsa yang agresif dan berbahaya. Apabila buaya sudah memangsa, maka korbannya sulit melepaskan diri, karena gigi dan rahangnya yang kuat.

Firaun diumpamakan seperti buaya yang memiliki kekuasaan besar. Oleh karena kekuasaannya, dia menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa, “sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya”. Pernyataan- pernyataan seperti ini menunjukkan sebuah kesombongan, bahkan meremehkan apa yang sebenarnya Allah telah berikan kepada Firaun. Firaun cenderung menganggap bahwa dia sendirilah yang mengupayakan semua hasil pencapaian yang dimilikinya. Hal inilah yang membuat Allah marah dan menghukumnya, bahkan juga menghancurkan Firaun karena kesombongannya. Tujuan tindakan di balik penghukuman yang Allah berikan kepada Firaun adalah untuk membuat Firaun sadar, bahwa sebenarnya yang berkuasa atas hidupnya dan semua yang dia miliki adalah Allah sendiri. Penghukuman Allah kepada Firaun adalah dia akan dilemparkan ke padang gurun lalu menjadi makanan binatang-binatang liar dan burung-burung di udara (ayat 5).

Melalui firman Tuhan ini kita diingatkan bahwa salah satu sikap hidup yang tidak bijaksana adalah kesombongan. Orang yang sombong tidak akan pernah merasa bahwa itu adalah kelemahan yang ada pada dirinya, padahal kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki potensi bisa jatuh pada kesalahan dan dosa yang sama, yaitu kesombongan. Kisah hidup Firaun seharusnya menjadi cermin bagi kita untuk mengevaluasi diri agar tidak terjebak pada sikap hidup yang sama. Maka dari itu, ingatlah dan renungkanlah bahwa kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan semua itu ada karena anugerah-Nya. Ia berkuasa atas hidup kita, tidak ada yang perlu kita banggakan atas pencapaian apapun yang kita miliki saat ini.

STUDI PRIBADI: Sebagai murid Kristus, bagaimana Anda merefleksikan Firman Tuhan ini? Apakah yang akan Anda lakukan sehingga dikuasai kesombongan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan, agar hati mereka selalu dipenuhi kasih Kristus untuk melakukan hal-hal baik yang dikehendaki Tuhan, sehingga dosa kesombongan tidak mengambil tempat di hati mereka.

×

Yehezkiel 29 : 5

5 dan Aku akan melemparkan engkau ke padang gurun, ya, engkau dengan segala ikan anak-anak sungaimu. Engkau akan jatuh di padang dan tidak akan dipungut atau dikubur. Aku memberikan engkau menjadi makanan binatang-binatang liar dan burung-burung di udara.

Sharing Is Caring :