“TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.” (Nahum 1:2)
Bacaan hari ini: Nahum 1:1-8 | Bacaan setahun: Mikha 7 - Nahum 1
Niniwe ialah sebuah kota yang penuh kejahatan. Sebelumnya Yunus diutus Tuhan supaya pergi ke Niniwe menyampaikan firman Tuhan, yaitu kalau mereka tidak bertobat dari segala dosa dan kejahatan mereka, maka Allah akan membinasakan mereka. Yunus tidak ingin pergi ke Niniwe, karena dia setuju Niniwe ditunggang-balikkan karena kejahatan mereka. Yunus malah pergi ke Tarsis, dan apa yang dilakukannya melawan Tuhan sehingga Tuhan menghukum Yunus (ps.1). Sesuai pikiran manusia, Niniwe selayaknya dihancurkan karena dosa dan kejahatannya melampaui batas. Mereka dengan sadar melakukan penumpahan darah, membunuh orang-orang yang dibenci dan merampas milik orang lain. Yunus akhirnya pergi ke Niniwe dan menyampaikan bahwa jika mereka tidak bertobat maka Allah akan menunggang-balikkan mereka. Niniwe pun langsung bertobat dan Allah memulihkan hidup mereka (Baca: Yunus 3–4).
Akan tetapi pertobatan mereka hanya sementara; karena berjalannya waktu, para tua-tua harus turun takhta dan digantikan keturunan mereka. Keturunan mereka tidaklah sungguh-sungguh percaya dan setia kepada Allah, sehingga hasilnya mereka melakukan hal-hal yang jahat dan melukai hati Allah. Kecenderungan mereka adalah terus berbuat dosa dan tidak ada yang berpaling kepada Allah. Keadilan Allah pun dinyatakan dengan mendatangkan penghukuman atas mereka (ay. 13).Melalui perenungan firman Tuhan hari ini, kita diingatkan akan akibat dari dosa dan kejahatan yang kita lakukan. Allah kita adalah kasih namun Ia juga adil. Kasih setia-Nya dinyatakan dengan bersabar menanti pertobatan kita. Ketika kita berbuat dosa, Dia tidak langsung menghukum kita dalam murka-Nya, melainkan dalam kasih-Nya Dia menuntun kita untuk berbalik dari dosa kita untuk hidup benar di hadapan-Nya. Namun, kecenderungan kita yang suka melakukan dosa, terus melukai hati Tuhan. Apakah Tuhan salah menghukum karena perbuatan dosa kita? Tentu tidak. Penghukuman dari Tuhan menjadi peringatan supaya kita sadar akan dosa kita dan mau meninggalkannya, agar hidup kita berkenan di hadapan Allah.
STUDI PRIBADI: Mengapa murka Allah menyala-nyala kepada Niniwe? Apa hukuman yang diterima oleh Niniwe dari Allah dan bagaimana seharusnya respons kita terhadap dosa?
Pokok Doa: Berdoalah bagi orang yang Anda ketahui sedang bermain-main dengan dosa agar Tuhan berbelas kasihan dan menyadarkannya bertobat. Jika itu adalah Anda sendiri, mohonkanlah belas kasihan Allah.