“Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel.” (Yesaya 17:7)
Bacaan hari ini: Yesaya 17:1-11 | Bacaan setahun: Yesaya 16-17
Yesaya 17 : 1-11
Ucapan ilahi terhadap Damsyik dan Efraim
1 Ucapan ilahi terhadap Damsyik. Sesungguhnya, Damsyik tidak akan tetap sebagai kota, nanti menjadi suatu timbunan reruntuhan;
2 kampung-kampungnya akan ditinggalkan selama-lamanya dan menjadi tempat bagi kawanan-kawanan ternak, yang berbaring dengan tidak diganggu oleh siapapun.
3 Kubu-kubu akan hilang dari Efraim dan kuasa kerajaan akan lenyap dari Damsyik, juga sisa-sisa Aram, semuanya akan lenyap sama seperti kemuliaan orang Israel, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
4 Maka pada waktu itu kemuliaan Yakub akan berkurang, dan kemakmurannya akan susut;
5 keadaannya seperti gandum yang digenggam orang untuk dituai dan tangannya memetik bulir-bulir; atau seperti bulir-bulir yang dipungut orang di lembah orang Refaim.
6 Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.
7 Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;
8 ia tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan melihat kepada yang dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan.
9 Pada waktu itu kota-kotamu akan ditinggalkan seperti kota-kota orang Hewi dan orang Amori yang mereka tinggalkan karena orang Israel, sehingga menjadi sunyi sepi.
10 Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu. Sebab itu sekalipun engkau membuat taman yang permai dan menanaminya dengan cangkokan luar negeri,
11 sekalipun pada hari menanamnya engkau membuatnya tumbuh subur, dan pada pagi mencangkokkannya engkau membuatnya berbunga, namun panen akan segera lenyap pada hari kesakitan dan hari penderitaan yang sangat payah.
Yesaya 16
1 Mereka mengirim anak domba kepada pemerintah negeri, dari Sela melalui padang gurun ke gunung puteri Sion.
2 Seperti burung yang lari terbang, dan isi sarang yang diusir, demikianlah anak-anak perempuan Moab di tempat-tempat penyeberangan sungai Arnon.
3 “Berilah nasihat, pertahankanlah hak, jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
4 Biarkanlah orang-orang yang terbuang dari Moab menumpang padamu, jadilah tempat persembunyian baginya terhadap si pembinasa! Apabila penggagahan sudah berakhir, pembinasaan sudah lewat dan orang lalim sudah habis lenyap dari negeri,
5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran.”
6 Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang kecongkakannya, keangkuhannya dan kegemasannya, dan tentang cakap anginnya yang tidak benar.
7 Sebab itu biarlah orang Moab meratap, seorang karena yang lain, biarlah sekaliannya meratap. Mengingat kue kismis Kir-Hareset biarlah mereka mengaduh dan hancur luluh sama sekali!
8 Sebab kebun-kebun Hesybon dan pohon anggur Sibma telah merana; para penguasa bangsa-bangsa telah memotong pohon-pohon anggurnya yang terbaik, yang dahulu meluas sampai ke Yaezer dan merambat ke padang gurun; ranting-rantingnya berserak sampai ke seberang laut.
9 Sebab itu aku turut menangis dengan Yaezer karena pohon anggur Sibma; aku mau membasahi engkau dengan air mataku, hai Hesybon dan Eleale, sebab pada musim kemarau tepat waktu panen musuhmu menyerbu dengan pekik pertempuran.
10 Telah lenyap sukaria dan sorak-sorak dari kebun buah-buahan; telah menghilang dari kebun-kebun anggur tempik sorak dan sorak-sorai; tiada pengirik anggur di tempat pemerasan, pekik mereka sudah berhenti.
11 Oleh karena itu, seperti kecapi mendengking, begitulah hatiku menjerit melihat keadaan Moab, dan batinku tergerak melihat keadaan Kir-Heres.
12 Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.
13 Itulah firman yang diucapkan TUHAN tentang Moab pada waktu yang lalu.
14 Maka sekarang TUHAN berfirman: “Dalam tiga tahun, menurut masa kerja prajurit upahan, maka kemuliaan Moab, serta dengan keramaiannya yang besar, akan menjadi kehinaan, dan orang yang tertinggal akan sangat sedikit dan tiada berkuasa.”
Yesaya 17
Ucapan ilahi terhadap Damsyik dan Efraim
1 Ucapan ilahi terhadap Damsyik. Sesungguhnya, Damsyik tidak akan tetap sebagai kota, nanti menjadi suatu timbunan reruntuhan;
2 kampung-kampungnya akan ditinggalkan selama-lamanya dan menjadi tempat bagi kawanan-kawanan ternak, yang berbaring dengan tidak diganggu oleh siapapun.
3 Kubu-kubu akan hilang dari Efraim dan kuasa kerajaan akan lenyap dari Damsyik, juga sisa-sisa Aram, semuanya akan lenyap sama seperti kemuliaan orang Israel, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
4 Maka pada waktu itu kemuliaan Yakub akan berkurang, dan kemakmurannya akan susut;
5 keadaannya seperti gandum yang digenggam orang untuk dituai dan tangannya memetik bulir-bulir; atau seperti bulir-bulir yang dipungut orang di lembah orang Refaim.
6 Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.
7 Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;
8 ia tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan melihat kepada yang dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan.
9 Pada waktu itu kota-kotamu akan ditinggalkan seperti kota-kota orang Hewi dan orang Amori yang mereka tinggalkan karena orang Israel, sehingga menjadi sunyi sepi.
10 Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu. Sebab itu sekalipun engkau membuat taman yang permai dan menanaminya dengan cangkokan luar negeri,
11 sekalipun pada hari menanamnya engkau membuatnya tumbuh subur, dan pada pagi mencangkokkannya engkau membuatnya berbunga, namun panen akan segera lenyap pada hari kesakitan dan hari penderitaan yang sangat payah.
Ucapan ilahi terhadap Asyur
12 Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
13 Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
14 Menjelang waktu senja, sesungguhnya ada kedahsyatan! Sebelum hari pagi, mereka sudah tidak ada lagi! Itulah bagian orang-orang yang merampoki kita, dan itulah yang ditentukan bagi orang-orang yang merampasi kita.

Damsyik merupakan ibu kota Aram, sedangkan Efraim dari kerajaan Israel Utara. Kedua kerajaan ini pernah bersekutu untuk menyerang kerajaan Yehuda yang pada waktu itu dipimpin oleh Raja Ahas. Hal ini membuat Ahas menjadi ketakutan dan memilih untuk mencari bantuan kepada kerajaan Asyur daripada meminta pertolongan Tuhan (2 Raja-Raja 16:5-9; Yesaya 7:1-2). Allah mengutus Nabi Yesaya untuk memperingatkan Ahas, tetapi peringatan itu tidaklah dipedulikan. Padahal firman Tuhan ini menunjukkan bahwa kerajaan Aram dan Israel Utara ada dalam kedaulatan Allah. Pada waktunya, segala kejayaan, kekuatan, dan kesuburan tanahnya akan lenyap dan berganti menjadi penderitaan dan kesakitan. Justru pilihan Ahas yang mengandalkan Asyur malah akan membuatnya semakin terjerat dalam penyembahan berhala dan mengalami penindasan dari Asyur sendiri (2 Tawarikh 28:20-25).
Apa yang bisa dipelajari dari firman Tuhan ini? Dalam situasi sulit dan mengancam kita, janganlah melupakan Tuhan yang adalah gunung batu kekuatan kita. Terkadang dalam situasi sulit seperti itu bisa membuat kita langsung mengandalkan kekuatan manusia karena kita ingin segera keluar dari kesulitan itu. Apalagi kalau Allah dirasa terlalu lama turun tangan untuk menolong. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk berhati-hati, karena mengandalkan kekuatan manusia bisa mengecewakan kita dan membuat kita makin lebih dalam lagi terjerat dosa dan kesulitan. Lagipula, Allah lebih besar dan berkuasa daripada ancaman atau hal-hal yang mengkhawatirkan kita. Oleh karena itu, dalam usaha kita mengatasi kesulitan, hendaknya kita tidak membiarkan pikiran dan perasaan kita yang menguasai diri kita, melainkan memperhatikan jalan-jalan yang dikehendaki Tuhan. Mari kita memandang kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya (ayat 7). Kalaupun kita sudah begitu dalam terjerat dalam dosa atau kesulitan karena jalan yang kita pilih sendiri, masih ada jalan pertobatan untuk kembali dan berserah kepada Tuhan. Tuhan tidak membiarkan mereka yang datang dengan kerendahan hati dan berserah kepada-Nya.
STUDI PRIBADI: Apa wujudnya bahwa kita mengandalkan Tuhan dan bukan mengandalkan kekuatan manusia atau diri kita sendiri?
Pokok Doa: Berdoalah bagi saudara seiman yang saat ini sedang dalam kesulitan atau dalam pergumulan dengan dosanya, agar dia mengandalkan pertolongan Tuhan dan tidak makin menjauh dari Tuhan.